(Vibizmedia – Pilpres 2019) Untuk sesi pertanyaan panelis dengan tema Hubungan Internasional dalam Debat Capres IV 2019, Calon Presiden nomor urut 02 menjawab pertanyaan sebagai berikut :
Diplomasi internasional mengandung dimensi kerjasama sekaligus persaingan. Keberhasilan dalam diplomasi internasional tergantung pada kemampuan negara menawarkan keunggulannya kepada negara-negara lain. Keunggulan tersebut bisa dalam bentuk kebudayaan, ekonomi, pertahanan dan gagasan solutif. Indonesia memiliki potensi keunggulan untuk ditawarkan dalam diplomasi internasional Apa keunggulan bangsa Indonesia yang akan ditawarkan dalam diplomasi internasional dan bagaimana strategi untuk mewujudkannya?
Prabowo menyampaikan dapat memajukan kepentingan melalui perundingan dan jalan-jalan diplomasi tetapi tidak bisa hanya dengan menjadi mediator, tetapi ujungnya diplomasi itu merupakan bagian dari upaya mempertahankan kepentingan nasional sebuah negara dan untuk itu diplomasi hanya bisa dan harus di backup oleh kekuatan.
Menanggapi jawaban Prabowo, Joko Widodo menekankan untuk diplomasi luar negeri maka pertama kepentingan nasional yang harus dinomorsatukan. Kemudian yang kedua, perlindungan terhadap warga negara Indonesia yang ada di luar negeri. Yang ketiga adalah bagaimana kita bisa menjalin perdagangan investasi dengan negara-negara lain.
Jokowi melihat perkembangan sekarang ini baik PTA, FTA, SEPA dan memiliki kemajuan yang sangat besar. Diplomat-diplomat juga memiliki kemampuan dalam bernegosiasi dengan negara-negara lain, contohnya perjanjian yang ditandatangani dengan Australia, dimana produk-produk kita bisa masuk kesana dengan tarif lebih rendah.
Selanjutnya menanggapi pernyataan Jokowi, maka Prabowo menekankan dalam hubungan antara negara tentunya setiap negara harus mempertahankan kepentingan nasionalnya atau disebut the core National Interest. Prabowo juga berpendapat kekuatan pertahanan negara sangat rapuh dan lemah.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang









