(Vibizmedia – Economy & Business) Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Jumat bahwa ia dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer menyimpulkan pembicaraan perdagangan mencapai hasil konstruktif di Beijing.
“Saya berharap dapat menyambut Wakil Perdana Menteri China Liu He untuk melanjutkan diskusi penting ini di Washington minggu depan,” katanya dalam tweet itu seperti yang dilansir CNBC.
Mnuchin dan Lighthizer berada di ibukota China tersebut untuk pertemuan tatap muka pertama antara kedua belah pihak dalam beberapa pekan setelah kehilangan tujuan awal akhir Maret untuk pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk menandatangani pakta.
Trump memberlakukan tarif pada $ 250 miliar impor China tahun lalu dalam upaya untuk memaksa China mengubah cara berbisnis dengan negara-negara lain di dunia dan untuk membuka lebih banyak ekonomi Tiongkok kepada perusahaan-perusahaan A.S.
Pada hari Kamis, Perdana Menteri Cina Li Keqiang mengatakan Beijing akan memperluas akses pasar untuk bank-bank asing dan perusahaan sekuritas dan asuransi, menambah spekulasi bahwa China akan segera mengumumkan peraturan baru untuk memungkinkan perusahaan keuangan asing meningkatkan kehadiran mereka di dalam negeri.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan Amerika Serikat mungkin menurunkan beberapa tarif jika kesepakatan perdagangan tercapai sambil menjaga yang lain untuk memastikan kepatuhan Beijing.
Di antara tuntutan Trump adalah agar Beijing mengakhiri praktik yang dituduh Washington mengakibatkan pencurian sistematis kekayaan intelektual AS dan pemindahan paksa teknologi Amerika ke perusahaan-perusahaan China.
Perusahaan A.S. mengatakan mereka sering ditekan untuk menyerahkan pengetahuan teknologi kepada mitra usaha patungan China, pejabat lokal atau regulator sebagai syarat untuk melakukan bisnis di Tiongkok.
Pemerintah AS mengatakan bahwa teknologi sering kali kemudian ditransfer ke dan digunakan oleh pesaing China.
Masalah ini telah terbukti sulit bagi para negosiator karena para pejabat AS mengatakan China sebelumnya telah menolak untuk mengakui masalah yang ada sejauh yang dituduhkan Amerika Serikat, membuat membahas sebuah resolusi menjadi sulit.
China mengatakan tidak memiliki persyaratan transfer teknologi yang diterapkan dalam undang-undang dan transfer semacam itu adalah hasil dari transaksi yang sah.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting