Sanksi AS Semakin Menekan Produksi Minyak Iran

0
807

(Vibizmedia – Commodity) Amerika Serikat diperkirakan akan mengumumkan pada hari Senin (22/04) bahwa semua importir minyak Iran harus segera mengakhiri impor mereka atau dikenai sanksi A.S., sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Reuters.

Sumber itu mengkonfirmasi laporan Washington Post bahwa pemerintah akan menghentikan sanksi keringanan yang telah diberikan kepada beberapa importir minyak Iran akhir tahun lalu.

Presiden A.S. Donald Trump telah menjelaskan kepada tim keamanan nasionalnya selama beberapa minggu terakhir bahwa ia ingin keringanan berakhir, dan penasihat keamanan nasional John Bolton telah menangani masalah ini dalam pemerintahan.

AS menerapkan kembali sanksi pada November terhadap ekspor minyak Iran setelah Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia. Washington menekan Iran untuk membatasi program nuklirnya dan berhenti mendukung militan di Timur Tengah.

Bersamaan dengan sanksi, Washington juga telah memberikan keringanan kepada delapan negara yang telah mengurangi pembelian minyak Iran mereka, memungkinkan mereka untuk terus membelinya tanpa dikenakan sanksi selama enam bulan lagi. Mereka adalah China, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Turki, Italia, dan Yunani.

Tetapi pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo akan mengumumkan “bahwa, pada 2 Mei, Departemen Luar Negeri tidak akan lagi memberikan keringanan sanksi kepada negara mana pun yang saat ini mengimpor minyak mentah atau kondensat Iran,” demikian pernyataan kolumnis Washington Post, Josh Rogin dalam laporannya, mengutip dua pejabat Departemen Luar Negeri yang tidak disebutkan namanya.

Negara-negara lain telah mengawasi untuk melihat apakah Amerika Serikat akan melanjutkan keringanannya. Selasa lalu, juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengatakan bahwa Turki mengharapkan Amerika Serikat untuk memperpanjang pengecualian yang diberikan kepada Ankara untuk melanjutkan pembelian minyak dari Iran tanpa melanggar sanksi A.S.

Sejauh ini pada bulan April, ekspor Iran rata-rata di bawah 1 juta barel per hari (bpd), menurut data Refinitiv Eikon dan dua perusahaan lain yang melacak ekspor tersebut dan menolak untuk diidentifikasi.

Itu lebih rendah dari setidaknya 1,1 juta barel per hari seperti yang diperkirakan untuk bulan Maret, dan turun dari lebih dari 2,5 juta barel per hari sebelum sanksi diberlakukan kembali Mei lalu.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan minyak internasional, naik hampir 2 persen pada $ 73,25 per barel, pada laporan bahwa keringanan akan berakhir.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here