(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah yang diperdagangkan di pasar komoditas internasional pada hari Kamis (02/05) anjlok cukup parah setelah perdagangan sebelumnya menguat tipis. Turunnya harga minyak acuan internasional dan juga minyak Amerika dipicu oleh laporan EIA semalam untuk pasokan minyak mentah AS yang melonjak.
Harga minyak mentah berjangka Brent atau harga acuan minyak internasional berada di $71,35 per barel yang turun 95 sen, atau 1,32 persen dari penutupan sesi Amerika beberapa saat lalu. Demikian juga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 78 sen atau 1,23 persen berada di $62,71 per barel.
Energy Information Administration (EIA) melaporkan semalam pasokan minyak mentah AS pekan lalu naik ke level tertinggi sejak September 2017, melonjak 9,9 juta barel menjadi 470,6 barel, dikarenakan produksi berada pada rekor tertinggi 12,3 juta barel per hari (bpd) sementara tingkat kegiatan penyulingan turun.
Namun masih terdapat sentimen positif yang bisa menahan penurunan harga minyak di tengah krisis politik di Venezuela, semakin ketatnya sanksi AS terhadap Iran dan upaya Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang terus menahan pasokan untuk menopang harga.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI selanjutnya akan menemui posisi posisi support di 63.76 – 62.07. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki ke resisten 63.85 – 64.45.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang