Banyak Bursa Saham Asia Alami Kerugian Oleh Ancaman Trump

0
690

(Vibiznews – Index) – Bursa saham utama Asia Pasifik awal pekan hari Senin (06/05)  tumbang oleh meningkatnya kembali dalam ketegangan perdagangan AS-China pasca tweet  Presiden Donald Trump yang menyatakan kenaikan tarif  atas barang-barang China senilai $200 miliar.

Menyusul ancaman Trump untuk membanting tarif yang lebih tinggi, surat kabar South China Morning Post memberitakan  bahwa Beijing sedang mempertimbangkan membatalkan putaran ke-11 pembicaraan perdagangan dengan para pejabat AS akhir pekan ini.

Bursa saham China menyerah pada tekanan jual yang besar karena komentar Trump meresahkan investor yang telah mengantisipasi kesepakatan perdagangan pada awal minggu ini. Indeks Shanghai Composite anjlok 171,87 poin atau 5,58 persen menjadi 2.906,46 sementara indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun 871,73 poin atau 2,9 persen pada 29.209,82.

Pasar di Jepang dan Korea Selatan ditutup untuk liburan.

Bursa saham kawasan Pasifik juga anjlok dengan bursa saham  Australia mencapai level terendah hampir dua minggu sebelum mengakhiri sesi dari posisi terendah hari mereka menyusul  ancaman  Trump dan berita laporan pendapatan yang lemah dari raksasa perbankan Westpac. Indeks  ASX 200 berakhir turun 52,10 poin atau 0,82 persen menjadi 6.283,70.

Saham Selandia Baru jatuh, dengan indeks acuan  NZX 50 berakhir turun 97,46 poin atau 0,97 persen pada 9.960,62 setelah mencapai rekor tertinggi pekan lalu. Saham-saham terkait Tiongkok menyerah pada tekanan jual yang besar, dengan A2 Milk Company turun 2,9 persen.

Untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta kembali melemah, kini indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 1,00 persen ke posisi 6256.35. Tekanan kuat indeks dipicu oleh anjloknya saham-saham unggulan sektor industri dasar  dan finance.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here