(Vibiznews – Index) – Bursa saham utama Asia Pasifik awal pekan hari Senin (06/05) tumbang oleh meningkatnya kembali dalam ketegangan perdagangan AS-China pasca tweet Presiden Donald Trump yang menyatakan kenaikan tarif atas barang-barang China senilai $200 miliar.
Menyusul ancaman Trump untuk membanting tarif yang lebih tinggi, surat kabar South China Morning Post memberitakan bahwa Beijing sedang mempertimbangkan membatalkan putaran ke-11 pembicaraan perdagangan dengan para pejabat AS akhir pekan ini.
Bursa saham China menyerah pada tekanan jual yang besar karena komentar Trump meresahkan investor yang telah mengantisipasi kesepakatan perdagangan pada awal minggu ini. Indeks Shanghai Composite anjlok 171,87 poin atau 5,58 persen menjadi 2.906,46 sementara indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun 871,73 poin atau 2,9 persen pada 29.209,82.
Pasar di Jepang dan Korea Selatan ditutup untuk liburan.
Bursa saham kawasan Pasifik juga anjlok dengan bursa saham Australia mencapai level terendah hampir dua minggu sebelum mengakhiri sesi dari posisi terendah hari mereka menyusul ancaman Trump dan berita laporan pendapatan yang lemah dari raksasa perbankan Westpac. Indeks ASX 200 berakhir turun 52,10 poin atau 0,82 persen menjadi 6.283,70.
Saham Selandia Baru jatuh, dengan indeks acuan NZX 50 berakhir turun 97,46 poin atau 0,97 persen pada 9.960,62 setelah mencapai rekor tertinggi pekan lalu. Saham-saham terkait Tiongkok menyerah pada tekanan jual yang besar, dengan A2 Milk Company turun 2,9 persen.
Untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta kembali melemah, kini indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 1,00 persen ke posisi 6256.35. Tekanan kuat indeks dipicu oleh anjloknya saham-saham unggulan sektor industri dasar dan finance.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang








