(Vibizmedia-Nasional) Presiden Joko Widodo meninjau lokasi alternatif yang akan menjadi tempat pemindahan ibu kota Republik Indonesia di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Dirinya telah tiba di Palangka Raya, Selasa malam (7/5).
Rencana Presiden akan meninjau dua lokasi yang akan diantar oleh Gubernur Kalimantan Tengah Soegianto Sabran yakni Katingan, Gunung Mas dan Palangka Raya pada Rabu (9/5).
Menurut Presiden, penentuan pemindahan Ibu Kota Negara tersebut harus memperhatikan semua aspek antara lain masalah lingkungan, kebencanaan, sosiologi, sosial politik, ketersediaan kebutuhan air serta lahan gambutnya dalam atau tidak.
Masalah konstruksi nanti seperti apa, semuanya akan dicek, dilihat, dikalkulasi, dihitung oleh tim. Saya hanya melihat lapangannya, kemudian biar ada feeling gitu. Nah nanti dalam memutuskan bisa tidak salah,ungkap Presiden.
Sementara terkait kunjungannya di Bukit Soeharto, Presiden Jokowi mengakui di sana memang ada keuntungan karena diapit oleh dua kota yang sudah jadi, ada airport-nya dan dihubungkan oleh tol. Namun Presiden menegaskan, bukan hanya itu saja banyak aspek yang lain yang harus dihitung, yang harus dikalkulasi mengenai keluasan lahannya, mengenai kemungkinan kedekatan dengan pantai, sumber air bakunya seperti apa, topografinya cocok atau tidak, banyak sekali.
Baginya, penentuan Ibu Kota negara bukan hanya masalah infrastruktur, tetapi ketersediaan lainnya seperti bahan-bahan yang dibutuhkan sudah komplet, mengenai aspek sosial politik, sosiologi kemasyarakatan, masalah lingkungan, masalah kebencanaan, masalah yang berkaitan dengan kependudukan, masalah topografi, masalah yang berkaitan dengan bahan baku air, dan banjir, gempa bumi dan lain-lain sudah komplet.
Setelah semua aspek terpenuhi, maka pemerintah segera akan memutuskan lokasi pengganti ibu kota negara dari Jakarta yang sebelumnya telah dikonsultasikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).