(Vibizmedia – Index) – Mengakhiri perdagangan saham pekan ini, bursa saham utama Asia ditutup sebagian besar lebih tinggi pada hari Jumat (10/05) karena investor mengabaikan keputusan AS untuk menaikkan tarif barang-barang China senilai $200 miliar dan tetap berharap akan ada terobosan dalam pembicaraan perdagangan kedua negara tersebut.
Indeks Shanghai Composite China melonjak sebanyak 3,1 persen menjadi 2.939,21 dan yuan menguat ketika dana negara masuk untuk menopang pasar menyusul kenaikan tarif terbaru administrasi Trump. Indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong naik 0,84 persen menjadi 28.550,24.
Bursa saham Jepang berakhir lebih rendah oleh penguatan yen Jepang pasca kekhawatiran sengketa perdagangan akan mengurangi pertumbuhan global. Indeks Nikkei berakhir turun 57,21 poin atau 0,27 persen pada 21.344,92, memperpanjang penurunan untuk sesi kelima beruntun. Secara mingguan, Nikkei berakhir turun lebih dari 4 persen, menandai kerugian mingguan terbesar tahun ini.
Kerugian perdagangan bursa saham Seoul selama 4 hari beruntun akhirnya bangkit dengan indeks benchmark Kospi naik tipis 6,03 poin atau 0,29 persen menjadi 2.108,04. Mendapat support kuat dari penguatan saham perusahaan teknologi berat Samsung Electronics yang naik 1,1 persen.
Namun di kawasan Pasifik terjadi pergerakan yang mixed dengan hanya bursa saham Australia cetak untung dengan indeks ASX 200 naik 15,60 poin atau 0,25 persen menjadi 6.310,90, mendapat support kuat dari kenaikan saham energi seperti Origin Energy, Santos dan Woodside Petroleum naik antara setengah persen dan 1 persen. selain itu juga dapat tenaga dari penguatan saham perbankan besar. Sebaliknya di bursa New Zealand, indeks acuan NZX 50 berakhir turun 4,98 poin menjadi 10.099,37.
Demikian juga angin segar keuntungan bursa Asia sampai ke Indonesia dengan indeks bursa saham Jakarta menguat, indeks harga saham gabungan bursa menguat 0,17 persen ke posisi 6209,11. Dorongan kuat indeks didapat dari kenaikan saham-saham unggulan sektor industri dasar dan manufaktur.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang








