(Vibizmedia-Commodity) – Harga minyak mentah yang anjlok ke posisi terendah 11 pekan pada pertengahan perdagangan pekan lalu, bangkit kembali hingga naik 1 persen masuki perdagangan awal pekan. Kemudian membuka perdagangan komoditas berjangka sesi Asia hari Selasa (28/05) dini hari tadi, harga minyak Brent kembali bergerak kuat dari perdagangan semalam.
Harga minyak Brent atau minyak mentah berjangka acuan internasional yang ditutup pada posisi $70,11 atau naik 2,07%, mendaki kembali ke posisi $70.06. Demikian harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS yang ditutup pada $58,98, kini bergerak naik ke posisi $59.14 per barel.
Kenaikan harga minyak masuki hari ketiga berturut hari ini dipengaruhi sentimen ketegangan konflik Timur Tengah serta kerugian lanjutan ekspor minyak Rusia. Sebelumnya harga minyak Brent sangat terpengaruh dengan pengurangan output oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, ditambah dengan yang dihasilkan dari sanksi AS kepada beberapa negara produsen.
Ketegangan konflik di Timur Tengah bertambah setelah pengumuman pemerintah AS pada hari Jumat bahwa mereka akan mengerahkan lebih banyak pasukan ke Timur Tengah, sehingga meningkatkan prospek gangguan pasokan.
Sedangkan untuk penurunan ekspor minyak Rusia terjadi dipengaruhi oleh kejadian pengiriman minyak Rusia ke Eropa yang melalui pipa Druzhba ditemukan terkontaminasi pada bulan April lalu.
Sentimen yang terjadi di Timur Tengah dan Rusia tersebut membantu mendongkrak harga minyak, dikarenakan memperketat pasar oleh kekhawatiran penurunan pasokan global. Sebelumnya pengurangan pasokan yang dipimpin OPEC, sanksi AS terhadap anggota OPEC Iran dan Venezuela telah mengurangi pasokan global.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang