Bursa Korea Berhasil Keluar Dari Masalah Yang Pukul Bursa Asia

0
656

(Vibizmedia – Index) – Mayoritas bursa saham utama Asia Pasifik berakhir lebih rendah pada penutupan perdagangan hari Kamis (30/05)  karena investor masih cemas tentang ketegangan perang perdagangan AS-China serta ketidakpastian atas kepergian Inggris dari Uni Eropa. Dan hanya bursa saham Korea Selatan yang tampak tangguh oleh tekanan yang menekan bursa Asia lainnya.

Bursa saham Seoul ditutup menguat terutama karena investor asing menghentikan aksi jual selama empat hari berturut. Indeks  Kospi naik 15,48 poin atau 0,77 persen menjadi
2,038.80 yang mendapat sokongan kenaikan saham besar seperti  Samsung Electronics dan LG Electronics naik sekitar 1,8 persen.

Untuk pergerakan saham di China, indeks Shanghai Composite turun 8,89 poin atau 0,31 persen menjadi berakhir pada 2.905,81 sementara indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong berakhir turun 0,44 persen pada 27.114,88.

Perdagangan saham Jepang mencapai level terendah 3-1/2 bulan karena kekhawatiran perang perdagangan terus membebani sentimen. Indeks Nikkei turun 60,84 poin atau 0,29 persen menjadi 20.942,53, level terendah sejak pertengahan Februari.  Saham unggulan yang menekan seperti saham  Astellas Pharma, Kikkoman dan Kagome semuanya jatuh lebih dari 4 persen. Kemudian saham Heavy Retail Fasting turun 1,6 persen dan Softbank Group menyerah 1,3 persen.

Bursa kawasan pasifik turut alami kerugian baik bursa saham Australia dan New Zealand. Indeks ASX 200 turun 47,90 poin atau 0,74 persen menjadi 6.392.10 tertekan kuat oleh anjloknya saham tambang dan energy seperti saham  BHP, Rio Tinto dan Fortescue Metals Group , Santos, Origin Energy dan Woodside Petroleum.

Saham Selandia Baru jatuh, dengan indeks  NZX 50 berakhir turun 24,49 poin atau 0,24 persen pada 10.071,98 tertekan kuat oleh anjloknya saham perusahaan raksasa seperti  Fonterra Co-operative Group anjlok 2,5 persen hingga mencapai rekor terendah setelah raksasa susu itu mengatakan total produksi susu Selandia Baru turun 10 persen pada April dari tahun lalu.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here