(Vibizmedia – Forex) – Masuki perdagangan forex sesi Asia akhir bulan Mei hari Jumat (31/05) posisi dolar AS bergerak retreat dari puncak tertinggi 1 pekan yang dicapai pada perdagangan sebelumnya oleh buruknya rilis data ekonomi terakhir dan juga anjlok imbal hasil obligasi AS ke posisi terendah 20 bulan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama melemah 0,02 persen di 98.15 setelah dibuka pada posisi 98.18. Sebagai informasi, perdagangan sesi Amerika sebelumnya yang berakhir beberapa saat lalu ditutup pada posisi 98.17 yang bergerak flat.
Review Forex 30/05: Laju Dolar AS Tertahan Buruknya Data Ekonomihttps://t.co/dHxbTlPesW#forex #mining #saham #trading #bursa #DOLAR pic.twitter.com/wVjsIFAsnO
— vibiznews.com (@vibiznews) May 31, 2019
Semalam dolar AS sempat naik ke posisi tertinggi 1 pekan oleh kuatnya perdagangan safe haven yang menguntungkan posisi dolar AS selama 3 hari berturut. Namun setelah dirilis beberapa data ekonomi yang kurang mengesankan pasar, keuntungan dolar terpangkas kembali hingga ditutup flat dengan perdagangan sebelumnya.
Melihat laporan kalender ekonomi yang cukup ramai semalam, yang utama laporan Departemen Perdagangan menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal pertama dipercepat sedikit kurang dari perkiraan semula. PDB naik 3,1 persen pada kuartal pertama, yang turun dari revisi dari lompatan 3,2 persen yang dilaporkan sebelumnya.
Kemudian Departemen Tenaga Kerja merilis laporan yang menunjukkan kenaikan moderat dalam klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran A.S. di minggu yang berakhir 25 Mei. Klaim naik menjadi 215.000, meningkat 3.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya 212.000.
Sementara itu, National Association of Realtors merilis laporan yang menunjukkan penjualan rumah yang tertunda tiba-tiba menurun pada bulan April. NAR melaporkan indeks penjualan rumah yang tertunda turun 1,5 persen menjadi 104,3 pada April setelah naik 3,9 persen menjadi 105,9 yang direvisi naik pada Maret.
Menurut analyst Vibiz Research Center, data ekonomi diatas sangat mengecewakan sentimen pasar dikarenakan memperkuat kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sehingga membayangi langkah Fed untuk mempertahankan kebijakan suku bunganya.
Untuk pergerakan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan posisi indeks dolar akan turun terus menuju kisaran support di 98.05 – 97.45. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan bergerak naik ke posisi pembukaan dan mendaki ke resistennya di 98.26 – 98.90.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang







