Potensi Hingga 33,40 Juta Hektare, Ini Cara Kementan Kelola Lahan Rawa di Indonesia

0
697
Ilustrasi irigasi. FOTO : BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Melihat potensi besar, pemerintah berupaya kembangkan potensi lahan rawa di Indonesia, sekalipun masih mengalami kendala.

Saat ini, luas lahan rawa di Indonesia mencapai 33,40 juta hektare. Sekalipun memiliki tantangan sangat besar, Kementerian Pertanian (Kementan) optimis melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) dapat diandalkan untuk meningkatkan produksi.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan jika dikembangkan dengan benar, lahan rawa juga bisa memberikan hasil pertanian yang sangat menguntungkan.

Agar dapat memanfaatkan lahan rawa dengan tepat, petani pun harus berani menghadapi tantangan bertani di lahan rawa, ungkapnya dalam keterangannya, pada Senin (3/6).

Menurutnya, tantangan utama dari bertani di lahan rawa tak lain adalah karena tingkat keasamannya tinggi, lahan rawa dengan kondisi gambut tebal yang memiliki kedalaman antara 3-5 meter memiliki kadar asam yang sangat tinggi (mencapai pH<4). Akibatnya, zat hara akan sulit ditemukan di lahan seperti ini. Padahal zat hara sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Namun Sarwo Edhy ungkapkan sekarang sudah ada beberapa inovasi teknologi yang memungkinkan tanaman tumbuh di lahan rawa. Sarwo mengatakan pemerintah sudah berhasil mengembangkan bibit unggul yang mampu bertahan di tingkat keasaman tinggi. Selain itu, kesulitan lainnya adalah jika tiba-tiba lahan rawa mengalami kekeringan karena adanya reklamasi, lapisan gambut akan menjadi tidak stabil dan bersifat aerob. Ditambah lagi, pasang surut air laut. Untuk mengatasinya, pertanian di lahan rawa pasang dilakukan secara hati-hati dengan membuat sistem bendungan dan irigasi untuk mengatasi masuknya air asin ke lahan pertanian, serta pemahaman sumber daya manusia mengenai sistem bertani di lahan rawa serta irigasinya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here