(Vibizmedia-Commodity) – Harga emas yang sempat kuat di posisi tertinggi setahun pekan lalu, terus terpangkas hingga masuki perdagangan komoditas internasional hari Rabu (12/06). Setelah anjlok selama 2 hari berturut, harga emas belum bisa menanjak sekalipun posisi dolar sedang lemah.
Dolar AS Gagal Rally Karena Trump Salahkan Fedhttps://t.co/n3bGv4gUyL#forex #trading #fed #DOLAR #bursa #saham pic.twitter.com/WlytGlM5kl
— vibiznews.com (@vibiznews) June 12, 2019
Harga emas sedikit turun oleh profit taking investor pasca kenaikan kuat selama beberapa pekan terakhir, yang didukung oleh meningkatnya harapan kesepakatan perdagangan antara China dan Amerika Serikat.
Namun anjloknya bursa saham Amerika semalam serta sentimen meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan melakukan penurunan suku bunga suatu saat dalam waktu dekat memberikan harapan harga emas untuk naik kembali.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas sepanjang hari ini berpotensi naik kembali oleh kuatnya sinyal penurunan suku bunga Fed yang dapat melemahkan dolar AS dan akhirnya menguntungkan logam mulia.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang