(Vibizmedia-Commodity) – Harga emas pada perdagangan awal pekan hari Senin (17/06) terlihat bergerak turun sejak perdagangan sesi Asia hingga sesi Eropa yang turun dari level tertinggi 14 bulan di sesi sebelumnya. Harga emas merosot oleh posisi dolar AS yang masih bertahan di dekat tertinggi 1 minggu menjelang pertemuan Federal Reserve AS minggu ini.
Harga emas spot atau LLG terpantau sedang turun 0,3% pada $1,337.31 per troy ounce, dimana pekan lalu harga emas sempat naik ke posisi $ 1,358.04, yang merupakan tertinggi sejak 11 April 2018. Demikian juga harga emas berjangka untuk kontrak bulan Agustus turun 0,2% pada $ 1,341.70 per troy ounce.
Untuk saat ini, harga emas masih bertahan ketat. setelah secara agresif menghargai ekspektasi penurunan suku bunga dan ketidakpastian perdagangan sehingga meningkatkan aset safe-haven, namun jika Fed memotong suku bunga, maka harga obligasi mungkin turun dan imbal hasil mungkin naik, yang tidak begitu baik untuk emas. Selain itu, penurunan suku bunga dapat meningkatkan selera aset risiko dan dapat membatasi keuntungan emas.
Sementara itu indikasi sentimen, kepemilikan SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa untuk emas terbesar di dunia, sedang naik 0,6% menjadi 764,10 ton pada hari Jumat dari 759,70 ton pada hari Kamis.
Turunnya harga emas fisik di India terus sampai ke posisi lima bulan tertinggi , sementara China dan Singapura terpantau permintaan meningkat dari investor yang ingin melakukan lindung nilai terhadap perlambatan global.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas hingga akhir sesi Amerika berpotensi turun kembali oleh pergerakan dolar AS yang berusaha lanjutkan rally perdagangan sebelumnya.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang








