(Vibizmedia-Nasional) Presiden Joko Widodo mengajak pengusaha besar dalam negeri, ambil bagian mengembangkan dan mengelola kawasan Mandalika di Nusa Tenggara Barat.
Hari ini, Selasa (25/6), Presiden Jokowi bertemu dengan Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar Mansoer, yang juga dihadiri sejumlah pengusaha yakni pemilik Djarum Group Budi Hartono, pemilik CT Corp Chairul Tanjung, MNC Group Harry Tanoesoedibjo, pemilik Rajawali Corpora Peter Sondakh dan pemilik Mayapada Group Dato Sri Tahir.
Abdulbar mengatakan Presiden menghimbau karena Mandalika sudah dipromosikan, sudah mulai dibangun. Jadi intinya presiden menyatakan Mandalika is open for business untuk pengusaha besar dalam negeri, jelasnya di Komplek Istana Presiden.
Menurutnya, dikarenakan Mandalika adalah kawasan ekonomi khusus (KEK), bagi pengusaha yang berminat menggarap Mandalika akan mendapat insentif. Bagi investasi dengan nilai tertentu, insentif yang diberikan berupa pajak penghasilan atau PPh 0%, dengan sewa lahan selama 80 tahun berstatus Hak Guna Bangunan (HGB).
Terkait insentif yang diberikan pemerintah, Abdulbar katakan sewa lahan Se-Indonesia yang bisa 80 tahun cuma di Mandalika, terang Abdulbar.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi meminta pengusaha besar Indonesia membangun hotel di destinasi wisata baru di Indonesia, yakni Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, ungkap pemilik Mayapada Group Dato Sri Tahir.
Lanjut Tahir, Presiden meminta supaya partisipasi dari pengusaha hotel untuk segera membuka hotelnya, supaya ramai di sana. Baginya, para pengusaha cukup antusias dengan permintaan langsung dari Presiden itu.
Saya harus ya. Sudah amanat Presiden, harus dijalani. Kan sekarang kita sudah ada di Bali, Surabaya, Batam. Sekarang, sesuai Presiden, Insya Allah ada (di 10 tempat wisata baru), ungkap Tahir.
Baginya, membangun hotel di Mandalika cukup menjanjikan. Jangan hanya lantaran direncanakan digelar Moto GP di sana. Namun, harus dilihat potensi wisatanya yang menjanjikan. Saya pikir bukan Moto GP-nya yang menarik ya. Tapi tourism-nya yang menarik. Moto GP kan setahun sekali, lalu sisanya? Kalau kita bangun hotel, kita create market di sana.