
(Vibizmedia – Nasional) Minat para investor luar negeri khususnya dari Inggris, terhadap sektor jasa keuangan semakin tinggi. Sejumlah perusahaan investasi yang berasal dari Inggris, dalam waktu dekat ini menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia dalam sektor jasa keuangan.
Perusahaan-perusahaan investasi asal Inggris tersebut tertarik untuk memperbanyak investasinya di sektor jasa keuangan, terutama yang berhubungan dengan green financing dan menunjang pencapaian program pembangunan berkelanjutan.
Hal ini dibahas dalam pertemuan United Kingdom Financial Services Dialogue 2019 yang dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins serta puluhan investor dan jajaran eksekutif pasar keuangan Inggris.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diterima di Jakarta, Minggu (1/9), Owen Jenkins menjelaskan bahwa Inggris sudah memposisikan diri sebagai negara mitra bagi Indonesia untuk berkolaborasi dalam green finance, Islamic finance, fintech dan berbagai insitiatif penting lainnya di pasar keuangan.
Tercatat sampai 2019, indikator “perekonomian hijau” di Indonesia tumbuh cukup signifikan dengan total green loans di 133 miliar dolar AS (Rp 1,850 triliun), pengeluaran akumulatif green bonds 169 juta dolar AS dan pengeluaran green sukuk Pemerintah 2 juta dolar AS.
Kondisi perekonomian Indonesia serta sektor jasa keuangan berada dalam kondisi yang stabil dan terjaga termasuk untuk menghadapi kondisi pelambatan perekonomian global, demikian Wimboh Santoso menjelaskan. OJK bersama Bank Indonesia dan Pemerintah Indonesia memiliki komitmen kuat untuk merespons tantangan-tantangan eksternal dengan berbagai kebijakan yang antisipatif, di antaranya Pemerintah meluncurkan berbagai tax incentives untuk menarik investasi masuk ke Indonesia. Bank Indonesia sendiri telah menurunkan suku bunga sebanyak 50 bp ke level 5.5% dalam dua bulan terakhir untuk antisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Kerjasama dilakukan oleh OJK dengan berbagai pihak termasuk pemerintah pusat maupun daerah, juga dengan Kadin, Apindo dan pelaku di industri keuangan untuk pengembangan sektor unggulan, seperti Pariwisata, Manufaktur, Pertambangan, Agribisnis dan Perikanan. Pengembangan sektor unggulan ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor dan substitusi impor, serta membuka lapangan kerja dan meningkatkan tax based.
Pada kesempatan sama, BritCham Indonesia memberikan penghargaan kategori Special Alumni Award kepada Wimboh Santoso pada acara 40th Anniversary Special Discretaionary Award Night. Penghargaan diberikan karena peran besar Wimboh Santoso sebagai alumni salah satu perguruan tinggi di Inggris dalam meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan keuangan antara Indonesia dan Inggris, sesuai dengan kapasitas.
Emy T/Journalist/ VM
Editor: Emy Trimahanani








