(Vibizmedia – Health) Melihat berkembangnya wabah virus Corona yang begitu luar biasa maka harapan semua orang tentulah segera ada ditemukan obatnya. Walaupun ada juga banyak pertanyaan penting lainnya termasuk seberapa cepat obat perlu diberikan setelah terinfeksi dan apakah mengakibatkan efek-efek samping.
Sebuah Pil yang Menjanjikan
Seperti dilansir oleh www.medscape.com, sebuah obat lainnya, analog nucleoside, yang nampaknya mampu mengalahkan dan membaca coronavirus, bernama EIDD-2801, telah dikembangkan oleh Emory University di Atlanta, AS. Aslinya ditujukan untuk mengobati flu tapi telah menunjukkan keefektifan melawan virus-virus corona seperti SARS dan MERS.
Akhir-akhir ini FDA (The Food and Drug Administration) AS telah menghubungi Emory menanyakan apakah ada kandidat obat yang mampu melawan coronavirus yang baru. “Cukup mampu menyerang sesuai tujuannya,” ujar George Painter, PhD, CEO dari Drug Innovation Ventures at Emory (DRIVE) di Atlanta, AS. EIDD-2801 dapat diminum dalam bentuk pil, membuat lebih mudah digunakan di luar rumah sakit.
“Kapsul-kapsul untuk uji coba sedang dibuat pada akhir bulan ini. Jadi kami telah mendekati dan hampir tiba pada tujuannya,” jelas Painter.
Sementara itu berbagai uji coba awal sedang dimulai dan perlu waktu bulanan bagi para peneliti untuk mendapat hasilnya. Namun, WHO telah menyuarakan catatan peringatan.
Dalam panduan baru bagi manajemen klinis dari COVID-19, WHO mengingatkan para dokter dan pasien bahwa belum ada bukti cukup untuk merekomendasikan penanganan spesifik apapun bagi pasien yang terinfeksi.
Saat ini, panduan menganjurkan para dokter untuk memberikan perawatan yang mendukung tubuh melawan infeksi dari dirinya sendiri.
Organisasi ini menyatakan bahwa penanganan tanpa lisensi sebaiknya diberikan dalam konteks uji coba klinis yang telah di-review secara etis, atau dengan monitor klinis yang ketat dalam kondisi gawat darurat.
