
(Vibizmedia -Nasional) Dalam konferensi pers yang dilakukan hari ini, Jumat 13/3/2020, di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta Barat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah tanpa henti mengupayakan meningkatkan kesiapan dan ketangguhan negara Indonesia untuk menghadapi pandemi Covid-19.
Ia mengingatkan bahwa virus ini tidak mengenal batas negara dan untuk negara Indonesia per tanggal 12 Maret 2020 maka ada 34 kasus positif terinfeksi, 2 orang pasien meninggal, dan 5 orang yang dinyatakan sembuh.
Memilih Penanganan Tidak bersuara Agar Masyarakat Tidak Panik
“Langkah-langkah serius telah kita ambil…. tapi di saat yang bersamaan tidak ingin menciptakan rasa panik, tidak ingin menciptakan keresahan di tengah masyarakat,” ucap Jokowi. Itu sebabnya Jokowi menegaskan bahwa pemerintah dalam penanganan pandemi ini memang tanpa suara tapi semua harus tetap tenang dan berupaya keras menghadapi tantangan ini.
Dibentuk Tim Reaksi Cepat
Presiden Jokowi juga menyebut dibentuknya Tim Reaksi Cepat yang dipimpin oleh Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Doni Monardo , beserta Kemenkes, yang juga dibantu Intelijen BIN dan Intelijen Polri untuk menangani Covid-19 ini.
Jokowi menyebutkan bahwa virus ini memiliki kecepatan yang sangat cepat dalam penyebarannya. Untuk itu ia menegaskan bahwa tindakan pencegahan dan mitigasi harus dilakukan secara bersamaan.
Ia menambahkan bahwa mengenai pengawasan dan respon cepat untuk mencegah penyebaran virus yang lebih besar juga serius dilakukan. Ia memberikan contoh pada saat ditemukan kasus pasien 01 dan 02. Dalam 2 hari sudah mendapatkan 80 nama yang berada di kluster ini oleh kerja cepat dari Tim Reaksi Cepat. Pelacakan dari kluster 1 dan 2, dan membuahkan hasil, dari 80 turun ke 20, turun ke 10 dan mendapatkan ada 4 dari kluster itu yang positif Covid-19. Pengawasan dan isolasi pasen suspect juga terus dijalankan.
Ciptakan Komunikasi Publik Yang Aktif, Terbuka dan Reguler
Ia menambahkan bahwa pemerintah terus berupaya menciptakan komunikasi publik yang aktif, terbuka dan reguler dan setiap hari kepada masyarakat. Dengan tujuan untuk mencegah kesimpang- siuran informasi, Untuk itu jubir resmi juga telah ditunjuk.
“Bahkan di kementerian juga telah dimunculkan video-video sederhana agar masyarakat memahami virus corona bisa mengambil langkah yang benar dan tepat. Call Center juga telah dibuat di 119, “ lanjut Presiden.