6 Hal Penting Arahan Presiden Jokowi Terkait Wabah Covid-19

0
1824
Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Ratas melalui Video Conference dengan topik Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19 di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (19/3). (Foto: Humas Setkab RI)

(Vibizmedia – Nasional) Presiden Joko Widodo memberikan arahan pagi hari ini sebelum mendengar laporan mengenai  percepatan penanganan virus corona atau Covid-19 yang dipimpin oleh Kepala BNPB.

Presiden menekankan beberapa hal penting, tetapi yang pertama menjadi prioritas adalah mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas  lagi.

Tiga Hal Penting yang Harus Terus Diulang

Ia mengingatkan kembali pentingnya terus mengulang-ulang tiga hal penting, yaitu mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat yang lain,   terus menggencarkan sosialisasi untuk menjaga jarak “social distancing”, dan mengurangi kerumunan yang membawa resiko membawa Covid-19.

Presiden mengingatkan juga bahwa  kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, ibadah di rumah  benar-benar  harus disampaikan terus dan dijalankan secara efektif di lapangan. Tetapi bagi  yang tidak bekerja di rumah, tentu saja tetap bekerja di lapangan dan bekerja di kantor dengan tetap saling menjaga jarak. Diingatkan juga agar jangan sampai kebijakan belajar dirumah, bekerja dirumah,  beribadah dirumah ini dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk liburan. Presiden menyinggung bahwa hari Sabtu dan Minggu kemarin, di pantai Carita ataupun di Puncak malah lebih ramai dari biasanya, hal ini justru memperluas penyebaran Covid-19.

Presiden tegaskan agar hal menjaga jarak “social distancing” diterapkan secara ketat , termasuk di dalam transportasi publik  seperti di bandara, di pelabuhan, di stasiun kereta api, di stasiun bus untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Dalam kaitan dengan ini Presiden  meminta gugus tugas menjaga lembaga keagamaan dan tokoh-tokoh agama untuk bersama-sama mencegah potensi penyebaran Covid-19 di tempat kegiatan keagamaan. Harus bersama-sama mengevaluasi penyelenggaraan keagamaan yang melibatkan banyak orang.

Lakukan Rapid Test

Hal kedua yang diminta Presiden adalah segera melakukan rapid test dengan cepat dan dengan cakupan yang lebih besar. Dengan tujuan agar deteksi dini atau  kemungkinan awal seorang terpapar Covid-19 bisa dilakukan.

Presiden meminta agar alat rapid test terus diperbanyak di tempat-tempat untuk melakukan test dan melibatkan rumah sakit pemerintah, BUMN dan juga rumah sakit TNI dan Polri, juga RS  swasta dan lembaga-lembaga tinggi yang mendapat rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.

Siapkan Protokol Kesehatan yang Jelas 

Hal ketiga yang diminta Presiden adalah penyiapan protokol kesehatan yang alurnya jelas dan mudah dipahami. Menurut Presiden hal ini penting sekali terkait hasil rapid test, apakah karantina mandiri, self isolation, atau memerlukan layanan rumah sakit. Semuanya bisa dijelaskan Protokol rumah sakit.

Kesiapan Layanan Rumah Sakit

Hal  keempat adalah menyiapkan contingency kesiapan layanan rumah sakit, baik rumah sakit rujukan yang sudah diterapkan, juga mobilisasi rumah sakit lainnya milik TNI Polri, rumah sakit swasta, dan juga rumah sakit darurat jika diperlukan.

Presiden juga menyebutkan bahwa jika diperlukan  bisa memanfaatkan Wisma Atlet di Kemayoran  yang  kapasitasnya cukup besar, bisa sekitar 15 ribu selain Hotel BUMN juga bisa dipakai.  Ia menjelaskan bahwa  rencana contingency ini harus disiapkan sampai ke daerah, termasuk percepatan pembangunan rumah sakit di pulau Galang di kepulauan Riau.

Perlindungan Maksimal pada Petugas Medis

Hal kelima yang menjadi perhatian Presiden adalah adanya perlindungan maksimal pada paramedis, para dokter, tenaga medis dan jajaran yang berada di rumah sakit yang melayani pasien yang terinfeksi Covid-19.

Untuk itu alat pelindung diri (APD)  harus dipastikan karena mereka berada di garis terdepan. Pastikan petugas kesehatan harus terlindung dan tidak terpapar  Covid-19.

Termasuk juga ia meminta Menkeu memberikan insentif bagi para dokter dan perawat serta  jajaran rumah sakit yang bergerak dalam penanganan Covid-19 ini

Kebutuhan Alat Kesehatan Dipastikan Tersedia

Hal keenam  yang diminta Presiden adalah agar kebutuhan alat-alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer dipastikan tersedia. Untuk itu Presiden meminta agar menghentikan lebih dahulu ekspor masker dan alat-alat kesehatan agar pasokan dan stok dalam negeri cukup, termasuk dipastikan ada  ketersediaan bahan baku untuk produk alat-alat kesehatan yang diperlukan dalam situasi ini.

Ketersediaan dan Stabilitas Barang Kebutuhan Pokok

Hal terakhir yang diminta Presiden adalah ketersediaan dan stabilitas barang-barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat harus dipastikan. Ia menyatakan bahwa kemarin sudah cek langsung ke Bulog dan  melihat bahwa stok kita lebih dari cukup. Ditambahkan bulan Maret ini banyak daerah mulai panen raya, demikian juga di bulan April. Sehingga ia meminta penyerapan oleh Bulog agar diatur. Untuk itu  Menko Perekonomian dan kementerian terkait segera menjalankan kebijakan insentif ekonomi dengan diutamakan bagi pelaku usaha,  lebih khusus lagi adalah para pelaku UMKM, yang terkena dampak ekonomi penyebaran Covid-19.

Presiden menyebutkan bahwa dengan adanya kebijakan pengurangan interaksi,  ia meminta para pelaku usaha, pelaku UMKM, bisa memaksimalkan penggunaan pelayanan secara online.

Suasana sebelum Ratas melalui daring membahas Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19 di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (19/3). (Foto: Humas Setkab RI)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here