Upaya Memberi yang Terbaik bagi Pasien RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta

0
858
Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia – Nasional)  Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Brigjen TNI Agung Hermawanto dalam konferensi persnya  pada Jumat (27/3/2020) memberikan update mengenai kondisi para pasien di RS Darurat Covid-19 hingga saat ini.

Dipersiapkan Jaringan Wifi

Brigjen TNI Agung Hermawanto  menyatakan bahwa telah disediakan jaringan Wifi di RS Darurat Wisma Atlet yang tujuannya adalah para pasien dapat melakukan self assessment dan memberikan keluhannya di aplikasi HP masing-masing. Bahkan dibuatkan grup dengan perawat di lantai perawatannya, dimana perawat memiliki komputer dan Tab. Sehingga komunikasi antara pasien dan perawat dapat dilakukan melalui grup tersebut

Agung menyampaikan bahwa informasi adanya wifi kelihatannya belum sampai kepada masyarakat sehingga banyak mengeluhkan keadaan kamar yang kosong dan berisi hanya tempat tidur. Sementara telah dilengkapi dengan Wifi.

Ia menambahkan bahwa beberapa pasien yang datang dalam  kondisi terlalu panik sehingga tidak membawa perlengkapan apa-apa, untuk itu bisa menyampaikan kepada keluarga untuk mengirimkan misalnya laptop untuk  bisa bekerja di Wisma,  pakaian, atau hal-hal pribadi  lainnya sehingga pasien bisa nyaman berada di ruang perawatan yang ada. Ia menginformasikan jika hendak melakukan pengiriman bisa melalui Tower 1 untuk nanti dilanjutkan pada pasien yang bersangkutan.

Ia memastikan bahwa Wifi dari Telkom cukup, bahkan bisa mengakses TV yang ada, sehingga kejenuhan bisa berkurang, mengingat isolasi atau karantina bisa membuat kesepian.

Tenaga Medis Yang Lengkap dan Stand By

Agung juga menyampaikan bahwa para pasien di RS Darurat ini benar-benar didampingi tim tenaga medis, seperti dokter spesialis paru-paru, dokter spesialias  penyakit dalam, radiologi, THT dan lain-lain. Ia menegaskan bahwa ini adalah tim yang tergabung juga dari berbagai profesi yaitu IDI, BUMN Kesehatan, maupun karya, Alkes dan obat, juga semua yang membantu operasional,  yaitu TNI Polri dan Kemenkes.

Segera Disiapkan Sarana Rekreasi

Agung juga memberitahukan bahwa sedang dirancangkan untuk menjadikan  lantai 3 yang sekarang masih kosong akan digunakan menjadi sarana rekreasi, ditujukan untuk mengurangi kejenuhan, tetapi dalam konteks jaga jarak aman untuk penyebaran Covid 19.

Perawat yang Rutin Mengecek

Agung juga menambahkan bahwa setiap 2 jam maka perawat  di dalam grup  akan meminta pasien melakukan laporan tentang kondisinya dengan aplikasi yang ada. Jikalau ada keluhan maka perawat akan membalas chat secara pribadi, jika diperlukan akan dilakukan pemeriksaan, dan kalau memang perlu dikonsulkan ke spesialis maka dokter spesialis yang akan datang. Bila dibutuhkan perawatan lebih jauh, maka diturunkan ke tempat perawatan yaitu lantai 2. Tetapi bila pasien tidak mampu diatasi di RS Darurat ini maka akan dirujuk ke Rumah-rumah sakit yang lebih lengkap.

Dibuat Nyaman agar Tidak Merasa Terkungkung

Brigjen TNI Agung Hermawanto juga menyatakan Rumah Sakit Darurat ini dibuat agar pasien tidak merasa seperti terkungkung walau memang harus berada dalam ruangan sendiri. Terlebih lagi kamar tidak terkunci dan pasien juga diijinkan berjalan-jalan di lorong untuk mengambil minum atau hal lainnya.

Ia tegaskan bahwa diharapkan  karantina bukan yang strict seperti menahan pasien, namun pasien diminta  bersama-sama melawan Covid-19 dan turut bertanggung jawab mencegah terjadinya penyebaran yang lebih lanjut.

Pasien Bisa Lanjutkan Karantina Mandiri di Rumah

Agung juga menegaskan bahwa jikalau  pasien menyampaikan mampu karantina mandiri di rumah, setelah mendapat pembelajaran di RS Darurat ini maka bisa melapor ke perawat dan akan bertemu dengan dokter spesialis untuk  mendapat penjelasan lebih lanjut dan keputusan  melanjutkan karantina di rumah akan diberikan.

Siapa yang bisa Diterima RS Darurat Covid-19

Jika masyarakat bertanya siapa saja yang bisa dirujuk ke RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet ini. Maka yang pertama adalah pasien rujukan dari rumah sakit dengan kondisi ringan sampai sedang.  Yang kedua,  dari kalangan masyarakat yang mengalami gangguan atau sakit karena Covid-19.

Ketiga, biasanya  masyarakat atau keluarga yang menginformasikan adanya penderita Covid-19, maka  pihak RS bisa menjemput untuk dilakukan karantina atau isolasi dari Covid -19.

Ditambahkan bahwa  informasi untuk masuk ke RS Darurat bisa diakses melalui 119 ext 9 Kemenkes

Data yang mengunjungi RS Darurat Covid-19 hingga tanggal 27/3/2020 sebanyak 342 orang. Yang menjalani isolasi dan karantina ada 274 orang. Yang dirujuk ke RS rujukan karena kondisi sakit sedang hingga berat ada 4 orang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here