(Vibizmedia-Nasional) Melihat kondisi banyaknya pekerja yang terkena putus hubungan kerja (PHK) di Tanah Air akibat pandemi Covid-19, para Diaspora mengadakan program penggalangan dana melalui program “One Family to One Family Diaspora Peduli” yang akan didonasikan bagi pekerja yang terdampak.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan ungkapan bangganya atas upaya Diaspora yang telah membantu para pekerja meski sebenarnya juga turut merasakan dampak dari pandemi ini. Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan ada lebih dari 1,7 pekerja yang dirumahkan dan terkena PHK, baik dari sektor formal maupun informal.
“Sungguh saya sangat bangga dan terharu, karena sesungguhnya para Diaspora juga ikut terpapar dampak pandemi ini, namun mereka menunjukkan rasa kepeduliannya dan kecintaannya kepada negeri ini. Para diaspora akan membantu para pekerja korban PHK atau yang dirumahkan melalui program One Family to One Family,” ungkap Ida dalam keterangannya di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Senin 18 Mei 2020.
Menurutnya, melalui program tersebut, Diaspora seluruh dunia siap membantu USD50 (Rp780ribu) kepada keluarga di tanah air yang paling membutuhkan.
Target penerima program Diaspora Peduli ini di atas 5000 orang di tanah air. Sebanyak 6-8 juta anggota diaspora di dunia komitmen mendukung pemerintah untuk menggalang dukungan di komunitas Diaspora masing-masing.
“Sejak gerakan diaspora dimulai pada 2012, sejak saat itu maka inilah di mana aset diaspora sangat dibutuhkan dalam menghadapi krisis di Indonesia,” ungkap Inisiator Gerakan Diaspora Peduli Dino Patti Djalal.
Adapun melalui program donasi One Family to One Family, besarannya adalah USD50 setiap bulannya dan ditransfer langsung kepada keluarga pekerja korban PHK atau yang dirumahkan akibat pandemi Covid-19.
“Semua langsung masuk ke rekening penerima,” jelas Dino.
Dalam penerapannya, Kementerian Ketenagakerjaan menggandeng Bank BNI untuk lalu-lintas donasi agar semua donasi tercatat secara baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
