(Vibizmedia-Nasional) Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan skema besar program untuk membantu para petani dan nelayan agar dapat tetap berproduksi dan menjaga ketersediaan bahan pokok selama masa pandemi.
Hal tersebut dikatakannya dalam rapat terbatas terkait Insentif Bagi Petani dan Nelayan Dalam Rangka Menjaga Ketersediaan Bahan Pokok, yang bertujuan untuk meringankan beban biaya konsumsi rumah tangga dari keluarga yang kurang mampu termasuk didalamnya petani dan nelayan miskin.
“Melalui program jaring pengaman sosial, pastikan 2,7 juta petani dan petani miskin dan 1 juta nelayan dan petambak harus masuk dalam bantuan sosial yang kita adakan. Baik itu berupa PKH, Bantuan Sosial Tunai, BLT Desa, paket sembako dan program gratis subsidi listrik,” ungkap Presiden dalam pengantar rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Kamis 28 Mei 2020.
Selain itu, melalui program subsidi bunga kredit, pemerintah juga telah menyiapkan Rp34 triliun untuk merelaksasi pembayaran angsuran dan pemberian subsidi bunga kredit yang disalurkan lewat KUR, Mekaar, UMi, Pengadaian dan perusahaan pembiayaan lainnya.
Pemberian stimulus untuk modal kerja, menurut Presiden, penting juga bagi usaha pertanian, usaha kelautan dan perikanan.
“Bagi petani dan nelayan yang bankable penyalurannya melalui perluasan program KUR ini bisa. Sedangkan yang tidak bankable, penyalurannya bisa melalui UMi, lewat Mekaar dan skema lainnya lewat kementerian. Saya minta ini prosedurnya dipermudah, aksesnya dipermudah, prosedur dibuat sederhan, tidak berbelit-belit, sehingga petani, nelayan, petambak kita bisa memperoleh dana-dana yang dibutuhkan,” lanjutnya.
Presiden menambahkan melalui instrumen bantuan non fiskal, pemerintah memperlancar supply chains pertanian dan perikanan, sehingga menunjang ketersediaan bibit, pupuk, alat-alat produksi.