(Vibizmedia – Nasional) Mulai hari ini telah dikeluarkan Perpres nomor 82 tahun 2020 tentang Komite penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang ditujukan untuk penguatan organisasi dan manajeman dalam penanganan COVID-19. Disampaikan juga bahwa terjadi perubahan pengumuman kasus Covid Harian yang sebelumnya disampaikan oleh Dirjen P2P, maka selanjutnya update dapat langsung dilihat di portal www.covid19.go.id.
Dalam konferensi pers hari ini oleh Menko perekonomian Airlangga selaku ketua Komite Kebijakan, maka Presiden telah menunjuk Wiku Adisasmito sebagai Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19.
Perkembangan Vaksin COVID-19 di Indonesia Diharapkan Selesai Akhir Tahun
Wiku menyampaikan bahwa pada saat sekarang memang cukup banyak perkembangan vaksin yang ada di dunia. Tercatat ada 240 kandidat vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan di dunia.
Khususnya untuk Indonesia kita juga sedang mengembangkan beberapa kerja sama untuk vaksin tersebut. Ia menyampaikan bahwa salah satu yang kemajuannya cukup menggembirakan adalah kerjasama antara Biofarma dengan Sinovac dimana sedang dilakukan uji klinis fase 3 dan harapannya akan selesai pada akhir tahun ini dan diproduksi tahun depan. Harapannya dengan perkembangan ini maka masyarakat Indonesia bisa mendapatkan proteksi dari penggunaan vaksin ini oleh masyarakat.
Vaksin ini akan dilakukan uji klinis bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dan Biofarma di Bandung.
Analisis data per 19 Juli untuk Peta Zonasi Risiko
Dalam seminggu terakhir tercatat ada:
35 Kab/Kota dengan Resiko Tinggi
169 Kab/Kota dengan Resiko Sedang
210 Kab/Kota Resiko Rendah
53 Kab/Kota tidak ada kasus baru artinya selama 4 minggu terakhir tidak dilaporkan ada kasus baru dan 100 % sembuh
48 Kab/Kota Tidak Terdampak
Terlihat bahwa daerah-daerah dengan risiko tinggi dalam 8 minggu terakhir terlihat jumlahnya menurun dan berubah menjadi zona risiko sedang, rendah dan tidak terdampak.
Jadi Indonesia telah mampu menekan beberapa kasus sehingga terjadi perbaikan zonasi. Namun demikian ada beberapa daerah yang kasusnya masih tetap tinggi, perlu perhatian yang sangat ketat untuk seluruh anggota masyarakat dan pimpinan daerah agar zonanya menjadi lebih baik.
13 Kabupaten/Kota Risiko Tinggi yang telah menjadi Risiko Sedang:
Provinsi Bali: Karangasem
Provinsi Gorontalo : Bone Bolango, Kota Gorontalo
Provinsi Jawa Timur : Sidoarjo, Mojokerto), Bojonegoro, Kota Mojokerto
Provinsi Maluku Utara: Kota Ternate
Provinsi Sulawesi Utara : Minahasa Utara, Kota Bitung
Provinsi Sulawesi Selatan: Bantaeng
Provinsi DKI Jakarta : Jakarta Utara, Jakarta Timur
34 Kabupaten/Kota Risiko Sedang yang telah menjadi Risiko Rendah:
Provinsi Banten: Tangerang, Kota Cilegon
Provinsi Aceh: Aceh Tamiang,
Provinsi Jawa Barat : Bogor, Bandung, Cimahi
Provinsi Jawa Tengah : Banyumas, Klaten
Provinsi Lampung : Pesisir Barat
Provinsi Kalimantan Timur : Paser
Provinsi Kep Bangka Belitung : Kota Pangkalpinang
Provinsi Jawa Timur : Pacitan, Tulungagung, Lumajang, Probolinggo, Ngawi
Provinsi Sulawesi Barat : Majene
Provinsi Maluku : Maluku Tengah, Seram Bagian Timur
Provinsi NTB: Lombok Utara, Kota Bima
Provinsi Papua Barat : Sorong
Provinsi Sumatera Selatan: Ogan Komering Ilir, Musi Rawas, Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih
Provinsi Sulawesi Selatan: Pinrang
Provinsi Sulawesi Tenggara : Kolaka Utara, Muna Barat
Provinsi Sulawesi Utara : Kep Sigau Tagulandang Biaro
Provinsi Sumatera Barat : Dharmasraya
Provinsi Sumatera Utara : Padang Lawas
11 Kabupaten/Kota Risiko Rendah Menjadi Tidak Ada Kasus:
Provinsi Sulawesi Tengah : Sigi
Provinsi Kalimantan Barat: Kota Singkawang
Provinsi Papua Barat : Raja Ampat, Kaimana
Provinsi Sumatera Barat : Pasaman, Kepulauan Mentawai
Provinsi NTT: Manggarai
Provinsi Sulawesi Tenggara : Bombana, Kolaka Timur
Provinsi Sulawesi Utara : Minahasa Tenggara
Provinsi Sumatera Utara: Gunung Sitoli
Adapun update angka kesembuhan per provinsi adalah sebagai berikut:
Rata-rata kesembuhan secara nasional dalah 52,43 % dimana dari 34 provinsi maka 23 provinsi di atas angka nasional dan 11 provinsi di bawah angka nasional.
Angka kesembuhan tertinggi berasal dari:
1. DKI Jakarta (10.405)
2. Jawa Timur (9.330)
3. Sulawesi Selatan (4.198)
4. Jawa Tengah (3.183)
5. Jawa Barat (2.174)
Prosentase kesembuhan dari positif tertinggi berasal dari :
1. Kalimantan Barat (97,77%)
2. Kep. Bangka Belitung (94,89 %)
3. Sulawesi Tengah (89,8 %)
4. Kalimantan Utara (88,89 %)
5. Kep. Riau (87,25%)
Pada saat sekarang Pemerintah Indonesia memprioritaskan penanganan pada 8 provinsi, karena berkontribusi sekitar 74 % dari total kasus yang ada di Indonesia:
1. Sumatera Utara
2. Kalimantan Selatan
3. Sulawesi Selatan
4. Papua
5. DKI Jakarta
6. Jawa Barat
7. Jawa Tengah
8. Jawa Timur
Diharapkan bahwa provinsi-provinsi yang menjadi prioritas dan daerah-daerah risiko tinggi dan sedang dapat bersama-sama menggalakkan promosi kesehatan dengan melaksanakan protokol kesehatan, jaga jarak, menggunakan masker dan sering cuci tangan. Diharapkan semua masyarakat menjaga imunitasnya dan semua bisa bekerja sama membuktikan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan. Dengan cara seperti ini maka setiap minggu dapat menyampaikan kabar baik karena masyarakat Indonesia makin banyak yang sehat.