Menristek Bambang Brodjonegoro Part 1: Indonesia Kembangkan Vaksin Merah Putih, Atasi Covid-19

0
2631

Sebagai penduduk keempat terbesar didunia, dengan jumlah 270 juta jiwa. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menegaskan Indonesia harus mandiri dalam pengembangan vaksin Covid-19.

“Kita sebagai negara tropis, masih cukup banyak penyakit yang cukup mengancam. Jadi jelas kebutuhan vaksin itu luar biasa, karena penduduk kita besar. Terkait dengan Covid-19, kita melihat bahwa solusi pamungkas dari pandemi ini, mau tidak mau akan ada di vaksin, ini menjadi solusi pamungkas dari sisi kesehatan dan ekonomi sekaligus,” ungkap Bambang Brodjonegoro dalam wawancara virtual dengan vibizmedia.com, pada Selasa, 18 Agustus 2020.

Bambang menjelaskan Lembaga Eijkman yang berada dibawah koordinasi Kemenristek/BRIN, mengawal seed vaccine sampai uji pada hewan atau mamalia selesai, dan kalau itu memang sudah cocok, sesuai dengan apa yang diharapkan dalam uji coba tersebut, maka lembaga Eijkman akan menyerahkan bibit vaksin tersebut ke Bio Farma.

“Bio Farma ini di Indonesia, fungsinya lebih kepada manufacturing vaksinnya, jadi bibit vaksin diserahkan ke Bio Farma, Bio Farma akan memformulasi bibit vaksin itu menjadi vaksin dalam bentuk cairan yang siap untuk disuntikkan kepada penerima,” kata Bambang.

Dari hasil pengembangan dan penelitian Eijkman tersebut, pemerintah menamakan vaksin ‘Merah Putih’, sebab ini merupakan upaya dari negara. Keberadaan vaksin Merah Putih menunjukkan bahwa Indonesia punya kemampuan dan kemandirian dalam pengembangan vaksin.

MS/VM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here