Revitalisasi Pasar Rakyat Pariaman Berkonsep Ramah Lingkungan Sudah Capai 85,47%

0
732
Revitalisasi Pasar Rakyat Pariaman, Sumatera Barat. FOTO: PUPR

(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya membangun dua pasar rakyat di Sumatera Barat. Dua Pasar tersebut adalah Pasar Atas Kota Bukittinggi yang telah selesai konstruksinya pada Desember 2019 lalu dan Pasar Rakyat Pariaman yang ditargetkan rampung pada Desember 2020 yang akan datang.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Revitalisasi pasar ini dilakukan untuk meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan revitalisasi dan pembangunan pasar tradisional merupakan bentuk perhatian Pemerintah kepada para pedagang, agar pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dapat berjalan lebih cepat. Diharapkan dengan bantuan Pemerintah Pusat, harga sewa kios pasar yang baru tetap terjangkau.

“Konsep revitalisasi pasar diselaraskan dengan lingkungan dan nilai-nilai kearifan lokal. Seluruh kegiatan mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan melibatkan Pemerintah Daerah (Pemda),” kata Basuki Hadimuljono dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Revitalisasi Pasar Pariaman dimulai bersamaan dengan Puncak Peringatan Hari Nusantara di Kota Pariaman pada Desember 2019 lalu, ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Walikota Pariaman Genius Umar. Pasar rakyat yang berusia lebih dari 100 tahun tersebut sudah mengalami beberapa kali kerusakan akibat gempa dan kebakaran.

Pasar tersebut saat ini dibangun kembali dengan konsep ramah lingkungan yang tahan gempa. Bangunannya nanti juga direncanakan tidak hanya untuk menjadi pasar rakyat, tetapi juga menjadi bagian layanan wisata karena lokasinya berada di pusat kegiatan kota dan dekat dengan Pantai Gandoriah, yang dilengkapi konstruksi atap dak beton sebagai shelter apabila terjadi bencana tsunami.

“Besar harapan kami, pasar ini bisa dimanfaatkan untuk peningkatan dan pemulihan situasi krisis ekonomi pada situasi pandemi Covid-19” jelas Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR Iwan Suprijanto.

Perlu diketahui Pasar Rakyat Pariaman dibangun di atas lahan seluas 5.431 meter persegi dengan anggaran sebesar Rp89,74 miliar dengan progres bangunan gedung sudah mencapai 85,47%.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here