(Vibizmedia-Nasional) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBANGGA), sebuah indeks untuk melihat atau mengukur pembangunan keluarga Indonesia.
Ada tiga dimensi indeks kualitas keluarga yang diukur, yakni dimensi ketentraman, kemandirian, dan kebahagiaan keluarga dengan hasil pengukuran adalah status capaian pelaksanan pembangunan keluarga di suatu wilayah yang diklasifikasikan menjadi tangguh, berkembang, dan rentan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang turut hadir secara virtual, turut mengucapkan selamat dan bangga serta mengapresiasi BKKBN atas peluncuran iBANGGA.
“Dengan ini tentu saja pembangunan manusia dan kebudayaan akan menjadi terukur, di samping indeks pembangunan manusia atau indeks pembangunan yang lain. Dengan adanya iBANGGA akan semakin menyempurnakan standar pengukuran dalam pembangunan manusia dan kebudayaan di Indonesia,” jelas Muhadjir dalam keterangannya, pada Senin, 21 Desember 2020.
BKKBN sebagai lembaga pemerintah, menurutnya, memiliki peranan strategis dalam membangun sumber daya manusia (SDM) melalui pendekatan keluarga. Keluarga adalah unit terkecil yang akan menjadi dasar dalam pembangunan manusia dan kebudayaan.
“Ketika bicara tentang pembangunan manusia dan kebudayaan, tentu tidak lepas dari keluarga. Ada dua hal yang harus kita perangi terutama di lingkungan keluarga yaitu kemiskinan dan kebodohan,” jelas Muhadjir.
Untuk membangun keluarga harus dimulai dengan pendidikan berkeluarga. Pemerintah pun tengah menggalang program prioritas bimbingan pranikah guna mempersiapkan keluarga Indonesia yang tangguh sehingga nantinya mampu melahirkan generasi yang berkualitas.
Hal tersebut didasari oleh landasan hukum Undang-Undang No. 52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Di dalamnya tergambar jelas peran strategis BKKBN dalam pembangunan keluarga dengan bertanggung jawab langsung terhadap presiden.
“Saat ini kita masih punya pekerjaan besar untuk mengatasi persoalan stunting yang kita tahu menjadi penghambat pembangunan SDM. iBANGGA ini, diharapkan seluruh kementerian/lembaga bisa bekerja sama tentunya dengan leading sector BKKBN dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pembangunan keluarga Indonesia,” tambahnya.
