(Vibizmedia-Nasional) Sepanjang periode 2015-2020 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun 18 bendungan baru. Hal ini dilakukan guna menambah volume tampungan air di Indonesia dalam rangka mendukung program ketahanan air dan pangan secara nasional.
Sementara pada periode 2020-2024, pembangunan bendungan akan dilanjutkan untuk memenuhi target visium Kementerian PUPR Tahun 2030 yakni rasio tampungan air terhadap jumlah penduduk bisa mencapai sebesar 120 meter kubik per kapita per tahun. Artinya, meningkat dari kondisi saat ini yang baru mencapai 50 meter kubik per kapita per tahun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun meter kubik/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar meter kubik/tahun, dimana sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar meter kubik/tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.
“Namun dengan potensi tersebut, keberadaannya tidak merata dalam dimensi ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air baru. Dimana pada musim hujan air akan ditampung dalam bendungan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk menambah tampungan air,” jelas Basuki.
Adapun 15 bendungan yang selesai pada kurun waktu 2015-2019 telah menambah volume tampung sebesar 1.106,04 juta meter kubik untuk dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian seluas 109.790 hektar (Ha). Disamping itu juga penyediaan air baku 6,28 meter kubik/detik, reduksi banjir sebesar 1.859,89 meter kubik/detik, energi sebesar 113,42 MW dan potensi pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
Ke lima belas bendungan tersebut adalah Bendungan Rajui dan Payaseunara di Aceh, Jatigede di Jawa Barat, Titab di Bali, Bajulmati dan Nipah di Jawa Timur, lalu Bendungan Teritip di Kalimantan Timur, Raknamo dan Rotiklot di NTT, Tanju dan Mila di NTB, Logung dan Gondang di Jawa Tengah, Sei Gong di Kepulauan Riau, serta Bendungan Sindang Heula di Banten.
Dengan tambahan 3 bendungan baru yakni Bendungan Napun Gete di Nusa Tenggara Timur, Tukul di Jawa Timur, dan Tapin di Kalimantan Selatan sehingga menjadi 18 bendungan. Ketiganya selesai pada tahun ini. Dengan selesainya tiga bendungan tersebut menambah suplai irigasi menjadi 116.162 hektare dan air baku sebesar 7,29 meter kubik/detik.
Sedangkan, sampai dengan 2024, pengelolaan sumber daya air dan irigasi melalui pembangunan bendungan akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Kementerian PUPR menargetkan sebanyak 61 bendungan baru tuntas secara bertahap hingga 2024, sehingga akan menambah jumlah tampungan air sebesar 3.836,38 juta meter kubik.