Hadapi Cuaca Ekstrem, Kemenhub Keluarkan Maklumat untuk Keselamatan Pelayaran

0
517
Waspada Cuasa Ekstrem (Foto: Kemenhub)

(Vibizmedia – Nasional) Demi kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem, khususnya pada moda transportasi laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) mengeluarkan Maklumat Pelayaran Nomor 18/PHBL/2021 tanggal 11 Februari 2021.

Maklumat ini ditujukan kepada seluruh Kepala Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia yang memiliki tugas dan wewenang terkait keselamatan pelayaran.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia. Oleh karenanya, para nakhoda dan masyarakat maritim perlu mewaspadai cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang mungkin akan terjadi di beberapa perairan di Indonesia sekitar 11 – 17 Februari 2021.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad pada Sabtu (13/2/2021) menegaskan, setiap pemberangkatan kapal harus memperhatikan kondisi cuaca yang mengacu pada berita cuaca BMKG dengan mengakses website BMKG.

“Bila kondisi cuaca membahayakan keselamatan pelayaran, maka Syahbandar wajib menunda keberangkatan hingga kondisi cuaca memungkinkan untuk berlayar,” tegas Ahmad.

Cuaca menjadi salah satu faktor yang berperan penting dalam keselamatan pelayaran. Maka selama kapal berlayar, Nakhoda kapal harus selalu memantau kondisi cuaca secara periodik setiap enam jam. Jika terjadi cuaca buruk, kapal segera berlindung di tempat yang aman, namun tetap harus siap digerakkan serta segera melaporkannya kepada Syahbandar dan Stasiun Radio Pantai (SROP) terdekat untuk menginformasikan posisi kapal dan kondisi cuaca.

Pengecekan terhadap kondisi kapal secara rutin untuk mencegah terjadinya kecelakaan kapal juga harus dilakukan.

Khusus bagi Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) dan Distrik Navigasi diinstruksikan agar tetap menyiagakan kapal-kapalnya dan segera memberikan pertolongan jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan.

Berdasarkan hasil pemantauan BMKG diperkirakan pada 11 – 17 Februari 2021 cuaca ekstrim dengan gelombang tinggi 2,5 meter – 4 meter akan terjadi di Laut Cina Selatan, perairan Selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur, perairan Selatan Bali, perairan Selatan Lombok, perairan Selatan Sumbawa, Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa hingga Selatan Sumbawa, Laut Sulawesi bagian tengah, Laut Banda bagian timur, perairan Utara Manokwari, Samudera Hindia Barat Mentawai hingga Selatan Sumbawa.

Sementara gelombang sedang 1,25 meter – 2,50 meter diperkirakan akan terjadi di perairan Barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Samudera Hindia Barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Laut Sawu, perairan Kupang – Pulau Rote, Samudera Hindia Selatan Kupang – Pulau Rote, perairan Kepulauan Sermata – Kepulauan Leti, perairan Kepulauan Babar, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulaian Kai, perairan Kepulauan Aru, perairan Yos Sudarso, perairan Sabang, Laut Natuna.

Kemudian Selat Karimata, perairan Utara Belitung, Selat Gelasa, perairan Kepulauan Seribu, perairan Utara Jawa Barat hingga Jawa Timur, Laut Jawa, Laut Sumbawa, Laut Flores, perairan Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, Laut Maluku, perairan Kepulauan Sangihe, perairan Kepulauan Talaud, perairan Utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan Utara Papua, Samudera Pasifik Utara Kepulauan Halmahera hingga Papua.

Emy T/Journalist/Vibizmedia
Editor: Emy Trimahanani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here