Menristek Bambang Brodjo: Indonesia Menuju Kemandirian Produksi Vaksin

0
804

Melanjutkan serial perkembangan Vaksin Merah Putih dari hasil wawancara Vibiz Media dengan Menristek Prof. Bambang Brodjonegoro, berikut ini adalah rencana ke depan Vaksin Merah Putih menuju kemadirian.

Sebagaimana disampaikan pada hasil wawancara sebelumnya, saat ini ada enam platform yang berjalan secara parallel, dalam pengembangan Vaksin Merah Putih, yaitu: Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dengan platform protein rekombinan; Universitas Airlangga dengan platform Adenovirus dan inactivity virus; Universitas Indonesia dengan platform DNA dan m-RNA; Universitas Gajah Mada dengan platform protein rekombinan; LIPI dengan platform protein rekombinan; dan Institut Teknologi Bandung dengan platform Adenovirus.

Tiga platform diantaranya relatif cepat perkembangannya yaitu dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Airlangga dan Universitas Indonesia. Namun ketiga Lembaga ini belum memiliki pengalaman untuk memproduksi vaksin end-to-end. Indonesia, menurut Menristek, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, secara pengalaman memproduksi vaksin, masih tertinggal jauh dibandingkan ketiga negara terbesar lainnya yaitu India, China dan Amerika Serikat. Pengalaman manufaktur ada, tetapi untuk research and development masih mengandalkan luar negeri.

Prof. Bambang Brodjonegoro dengan obyektif menyampaikan kondisi yang ada bahwa resources kita masih memiliki beberapa keterbatasan. Bio Farma sebagai contoh, sampai saat ini baru mampu memproduksi dua platform yaitu rekombinan dan inactivity virus. Namun demikian Kemenristek dengan segenap kemampuan yang ada terus maju dalam mengupayakan produksi vaksin Covid-19.

MS/VM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here