(Vibizmedia – Nasional) Kupang – Kanwil Kemenkumham NTT menggelar Ibadah Oikumene yang diikuti seluruh pejabat dan pegawai beragama Kristen baik secara virtual maupun langsung hadir di Aula Kantor Wilayah, Rabu (30/06/2021). Ibadah Oikumene merupakan bagian dari pelaksanaan revolusi mental bagi pejabat dan pegawai di Kantor Wilayah dan Satuan Kerja dalam mewujudkan Reformasi Birokrasi serta perubahan pola pikir dan budaya kerja. Dalam ibadah tersebut, Romo Okto Nait memberikan khotbah bacaan firman dari Efesus 4:1-3.
Romo Okto Nait mengatakan, orang hebat di mata Tuhan dan di mata manusia memiliki sifat rendah hati, lemah lembut, sabar dan kasih. Sifat pertama yakni rendah hati adalah bagian yang paling berharga dari hidup ini. Rendah hati lah yang membuat manusia hidup di dalam dunia nyata. Sebaliknya, sombong hanya membuat manusia hidup dalam alam khayalan atau fiksi. Itu sebabnya, kerendahan hati adalah kualitas terbaik yang patut dimiliki oleh setiap orang.
“Kerendahan hati membuka banyak pintu dan jendela untuk kehidupan kita, membuka banyak pintu hati untuk kita. Sebaliknya sombong menutup segala pintu dan jendela dimanapun kita berada,” ujarnya.
Sifat orang hebat yang kedua, lanjut Romo Okto Nait, adalah lemah lembut. Artinya, hati seseorang akan tidak tenang bila melihat orang lain susah sehingga ia akan tergerak untuk meringankan beban orang lain. Selain itu, lemah lembut juga berarti menyelamatkan orang yang disalahkan padahal sebetulnya orang itu tidak bersalah. Namun demikian, lemah lembut tidak sama dengan lemah lunglai.
“Tegas pada waktunya dan lemah lembut pada saatnya. Orang yang tegas belum tentu orang yang buruk,” jelasnya.
Romo Okto Nait menambahkan, sifat ketiga dari orang hebat adalah sabar. Yakni tidak menyerah apapun sulitnya dan apapun sakitnya dalam sebuah usaha, kerja, dan karier. Di dalam hidup dikatakan perlu “sadis” yakni sabar dan disiplin. Kemudian, hidup juga membutuhkan orang yang “malas”, termasuk di kantor seperti Kanwil Kemenkumham NTT. Malas yang dimaksud adalah malas bergosip, malas ikut campur urusan orang lain, malas iri hati, malas dendam, dan malas benci.
“Kalau yang itu luar biasa. Kalau malas jenis ini termasuk malas yang bagus. Malas ini termasuk dalam malas yang bermartabat,” terangnya.
Menurut Romo Okto Nait, sifat orang hebat berikutnya adalah kasih yang artinya selalu mengarusutamakan Tuhan. Antara lain dengan selalu menjaga hati agar tetap bersih, serta menghindari dan tidak perlu menjadi baramuli atau barisan para mulut liar. “Artinya, hindarilah mulut ini menjadi tukang bicara tentang orang. Bagusnya mari bicara dengan orang. Hindarilah menjadi ‘bimoli’, bibir monyong,” paparnya.
Di akhir ibadah, Romo Okto Nait juga memimpin doa agar seluruh jajaran Kanwil Kemenkumham NTT senantiasa bersyukur dan berterimakasih atas segala rahmat dan anugerah Tuhan ditengah kesulitan akibat pandemi COVID-19. Para pejabat dan pegawai diharapkan terus saling bergandengan tangan, saling menolong, dan hidup dalam damai demi satu bhakti dan tujuan untuk memajukan kebaikan bersama bagi orang banyak.
Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone mengatakan, khotbah dari Romo Okto Nait agar menjadi renungan dan refleksi. Seluruh jajaran diharapkan tetap menjadi orang yang “sadis” dan “malas” serta tidak menjadi “bimoli”. Selain itu, selalu menunjukkan kerja terbaik di kantor dan menjadi manusia bermartabat. (Humas/rin)
Sumber : Humas Kanwil NTT








