Perlunya Koordinasi Serta Integrasi Program dan Data Antar Daerah untuk Tangani Pandemi Covid-19

0
456
Wapres K. H. Ma’ruf Amin saat memberikan pengarahan kepada seluruh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Senin (2/08/2021). (Foto: KIP SETWAPRES)

(Vibizmedia – Jakarta) Sebagai wilayah aglomerasi, mobilitas penduduk yang tinggi di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) tidak dapat dihindarkan. Banyak masyarakat yang berdomisili di wilayah-wilayah tersebut mencari nafkah di Jakarta, dan begitu juga sebaliknya. Mobilitas ini kemudian dapat menjadi salah satu bentuk rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Oleh karena itu, dalam menangani pendemi Covid-19 di wilayah aglomerasi Jabodetabek, diperlukan Integrasi program dan data data yang baik melalui koordinasi para Gubernur di wilayah tersebut.

“Penanganan Covid di wilayah Jabodetabek tidak dapat didasarkan pada wilayah administratif semata-mata. Penanganan Covid di wilayah aglomerasi seperti Jabodetabek baik secara program maupun data itu harus dilakukan secara terintergrasi dan terpadu melalui koordinasi yang baik antara Gubernur DKI [Jakarta], Gubernur Jawa Barat, dan Gubernur Banten,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat memberikan pengarahan kepada seluruh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Senin (2/08/2021).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, selain koordinasi yang baik, diperlukan juga penekanan penanganan secara terpadu dari hulu ke hilir. Sebab Wapres menilai, apabila penanganan di hulu dapat dilakukan dengan baik maka di hilir akan mengikuti. “Yang lebih penting juga ingin mendorong terwujudnya kerja sama yang baik antara Provinsi DKI [Jakarta], Jawa Barat dan Banten dalam kaitan ini adalah penangan pandemi secara terpadu dari hulu ke hilir,” ungkap Wapres.

“Penanganan pandemi dalam wilayah aglomerasi Jabodetabek harus harus memiliki dan menggunakan standar dan kualitas setara baik dalam pelaksanaan protokol kesehatannya maupun dalam rangka penanganan 3T nya Testing, Tracing dan Treatment,” tambahnya.

Khususnya, lanjut Wapres, dengan ditemukannya varian-varian baru Covid-19 seperti varian Delta dan varian Kappa dimana kedua varian ini memiliki kemampuan penularan yang lebih tinggi dibandingkan varian awal yang terdeteksi. Oleh karena itu, penanganan dari hulu menjadi semakin penting untuk diterapkan.

“Kita harus terus waspada karena memperkuat upaya penangangan di hulu 3M 3T terus menerus ditingkatkan sehubungan dengan adanya kasus-kasus baru nanti harus diwaspadai, yaitu perilaku kasus baru yang terus berkembang, varian baru, Delta dan Kappa misalnya sekarang diketahui. Ini juga memiliki kemampuan penularan yang lebih tinggi, karena itu juga harus kita waspadai,” imbau Wapres.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here