Sukses Terapkan Green Airport, AP I Terima Penghargaan ICAO

0
667
Green Airport Angkasa Pura I (Foto: Angkasa Pura I)

(Vibizmedia – Industry) PT Angkasa Pura/AP I mendapat pengakuan dari International Civil Aviation Organization (ICAO), lembaga penerbangan sipil dunia di bawah lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Penghargaan diberikan atas kesuksesan penerapan green airport atau eco-airport pada bandara – bandara yang dikelola AP I. Sebagai apresiasi, AP I diminta menjadi pemateri kegiatan ‘ICAO Seminar on Green Airports’ yang diadakan ICAO pada 29-30 November 2021 secara virtual.

Direktur Pemasaran dan Pelayanan, Devy Suradji, menyampaikan materi dengan judul ‘Developing Sustainability for Airports in Indonesia through Innovation, Participation, and Reaching Out to the Communities’.

AP I beroperasi berdasarkan berbagai regulasi yang terkait lingkungan, seperti Peraturan Menteri PUPR No.21/2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau, Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No.SKEP/124/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Bandara Ramah Lingkungan (Eco-Airport), Peraturan Menteri ESDM No.12/2018 tentang Pelaksanaan Kegiatan Fisik Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan serta Konservasi Energi, dan berbagai regulasi lainnya.

Regulasi-regulasi tersebut, diterjemahkan ke dalam kebijakan internal perusahaan seperti pedoman bagi manajemen limbah beracun dan berbahaya, pedoman pembangunan green building di bandara, pedoman implementasi ISO 14000:2015 Sistem Manajemen Lingkungan, dan langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Implementasi inisiatif eco-airport dan sistem efektif manajemen lingkungan dilakukan melalui penerapan sistem manajemen lingkungan menggunakan pendekatan ISO 14001 di mana hampir seluruh bandara kelolaan telah mendapat sertifikat tersebut.

Juga dilakukan manajemen habitat atau studi biodiversitas sebagai program untuk mengontrol hewan liar di bandara; program manajemen limbah termasuk pengelolaan limbah cair dan limah padat; mensosialisasikan program green airport ke tenant dan penumpang pesawat, seperti pengurangan penggunaan sedotan pada tenant restoran, pengurangan penggunaan plastik belanja, dan lainnya.

Untuk upaya pengurangan emisi gas rumah kaca, beberapa inisiatif yang dilakukan AP I yaitu implementasi standardisasi green airport termasuk pendirian green building/airports (Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang), green construction, dan green procurement; pencatatan gas rumah kaca melalui Airport Carbon Emission Rating Tools (ACERT); mitigasi emisi melalui penggunaan lampu LED, sistem sensor, sistem otomatis gedung, penanaman pohon, dan lainnya.

AP I menerapkan sistem panel surya di beberapa area, menggunakan biofuel atau materi lainnya terkait energi terbarukan, mengurangi konsumsi listrik dengan menggunakan sistem sensor otomatis gedung, pendingan magnetik, dan lainnya.

“Pada 2021 ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara AP I pertama yang menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018. Dengan menerapkan sistem manajemen energi ini, bandara dapat melakukan penghematan atau efisiensi energi yang dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca (GRK),” pungkasnya.

Emy T/Journalist/Vibizmedia
Editor: Emy Trimahanani
Foto: AP I

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here