Bahagia Adalah Ketika Indonesia Dapat Menggapai Cita-Citanya

0
571
Bahagia Adalah Ketika Indonesia Dapat Menggapai Cita-Citanya
(Photo; Kemenkeu)

(Vibizmedia-Nasional) Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pengertian bahagia bagi Indonesia yaitu jika Indonesia dapat menggapai cita-citanya dalam berbangsa dan bernegara. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara di Detikcom bertema #DemiIndonesia di Jakarta, pada Sabtu (29/10).

“So basically, Indonesia kalau mau bahagia kita sudah punya cita-cita. Ingin menjadi negara maju, makmur, dan adil. Kita kalau ingin mencapai cita-cita, ekspektasi kita sudah dibuat realitanya kemudian kita bangun untuk mencapai cita-cita itu. Disitulah kita akan mencapai bahagia,” ujar Menteri Keuangan.

Selain itu, Sri Mulyani juga menjelaskan arti lain dari bahagia yaitu bila sebagai individu memiliki hati yang bersih, yaitu dengan tidak suka menyebarkan hoaks, iri hati, dan dengki.

“Kalau iri dan dengki Anda pasti tidak bahagia. No matter di mana posisi anda, saya hampir yakin ini baik pergaulan di dalam sosial, ekonomi, politik, hukum that exactly bersih termasuk kalau dalam mengelola keuangan dengan integritas dan tidak korupsi itu bahagia,” tuturnya.

Menurutnya, kebahagiaan tersebut merupakan refleksi dari apa yang telah dicapai Bangsa Indonesia dalam rangka sumpah pemuda yang lahir pada 28 Oktober 1928 silam atas perjuangan para pahlawan bangsa dan pemuda Indonesia kala itu hingga sampai dengan saat ini.

“Satu tumpah darah, satu tanah air, dan satu bahasa Indonesia. Itu adalah sebuah ikrar yang kemudian menjadi modal dari banyak pejuang dari awal hingga sampai kemudian membuahkan hasil kemerdekaan Republik Indonesia,” terang Sri Mulyani

Namun, lanjut Sri Mulyani, ikrar dalam sumpah pemuda tersebut tidak akan bertahan lama jika tidak dipelihara.

“Kita semuanya sering menganggap ide mengenai persatuan Indonesia kita anggap sebagai taken for granted itu mungkin kita menyia-nyiakan sebuah perjuangan yang sangat besar, karena apa yang diikrarkan itu tidak akan mungkin terus abadi long lasting kalau kita tidak memelihara nya,” tegasnya.

Oleh karena itu, negara hadir untuk bisa mencapai tujuan dan cita-cita dalam berbangsa dan bernegara itu melalui instrumen keuangan negara yaitu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang harus dikelola secara baik, kemudian digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Salah satunya yaitu dengan berinvestasi di bidang sumber daya manusia Indonesia.

“Oleh karena itu kita perlu investasi di bidang sumber daya manusia. Negara menggunakan seluruh instrumen keuangan negara untuk investasi di bidang sumber daya manusia. Undang-Undang Dasar kita sudah mengamanatkan 20% dari APBN belanja adalah untuk pendidikan,” ungkapnya.

Selain melalui belanja pendidikan, APBN juga memberikan jaring pengaman sosial berupa subsidi yang dapat dinikmati sehari-hari sebagai bentuk dari investasi terhadap sumber daya manusia, yaitu mulai dari pengunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, dan listrik yang juga di subsidi oleh pemerintah.

“Jadi itu adalah bagian dari keuangan negara untuk protecting the people dan investing kepada the people supaya mereka menjadi manusia yang sehat, manusia yang produktif, manusia yang bisa mengejar cita-citanya sehingga dia menjadi manusia yang bahagia,” tutur Menteri Keuangan.

Sementara itu, Menkeu juga mengatakan bahwa APBN juga merupakan instrumen keuangan negara yang harus terus dipakai tapi juga tetap dipelihara kesehatannya agar bisa tetap fleksibel dan responsif untuk menahan guncangan dan gejolak perekonomian.

“Karena dia adalah instrumen untuk menjaga negara, bangsa, dan perekonomian. Namun dia sendiri harus sehat. Kalau dia nggak sehat, dia nggak mungkin dia bisa menyehatkan negara, ekonomi dan rakyatnya,” pungkasnya.