Karya Anak Bangsa “Selimut Nusantara” Tampil di Musee du Louvre, Paris

0
312
Selimut Nusantara
Pameran Selimut Nusantara di Musee du Louvre, Paris, Perancis. FOTO: KEMENDIKBUD

(Vibizmedia-Nasional) Tenun Ikat dari Sumba, Timor, Bali, dan Sumbawa, serta Ulos dan Songket dari Samosir hasil karya desainer Edward Hutabarat dengan tema “Selimut Nusantara” tampil di Musée du Louvre, Paris, Prancis.

Selain Wastra, pameran tersebut juga menampilkan kemegahan Borobudur dalam foto yang menyertai kekayaan kain Nusantara.

“Itu adalah salah satu upaya pengembangan Warisan Budaya Indonesia, serta Diplomasi Budaya,” jelas Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek Hilmar Farid dalam keterangannya, pada Kamis, 30 November 2023.

“Kita bangga, kebudayaan Indonesia bisa tampil dengan berkelas di salah satu museum seni terbesar di dunia.” lanjutnya.

Sementara, Edward Hutabarat menyampaikan, “Peradaban Indonesia sangat erat kaitannya dengan ‘selimut’ (kain). Namun, ‘selimut’ di Indonesia dikenal dengan nama-nama lain seperti sarung (selembar kain yang kedua ujungnya dijahit menjadi satu), jarit (kain katun tipis, biasanya berupa Batik atau Lurik), dan masih banyak lagi.”

Secara keseluruhan, koleksi ini menjanjikan untuk mengungkap keindahan, kekayaan, keterampilan, dan kearifan budaya Indonesia, khususnya dari Sumba. Selimut yang ditenun seluruhnya dari bahan alami, telah memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan budaya selama berabad-abad.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang 1 OASE KIM, Franka Makarim, menyampaikan kebanggaannya tentang kekayaan budaya Indonesia dan apa yang ditampilkan di sini baru sebagian kecil dari keragaman karya budaya Indonesia.

Pameran “Selimut Nusantara” memberikan sebuah perjalanan visual dan budaya kepada publik internasional di Paris, untuk menangkap esensi dari warisan Indonesia yang kaya melalui lensa Edward Hutabarat dan ketertarikan abadi terhadap kekaryaan nusantara.

Sebagai informasi, Pameran Selimut Nusantara dibuka secara umum di Musée du Louvre, Paris pada 28 November 2023 sampai 3 Januari 2024 dan menjadi kali pertama bagi sebuah negara Asia, khususnya Indonesia, untuk melakukan pameran di museum seni terbesar di dunia ini.