(Vibizmedia – Economy & Business) – Dalam Rapat Dewan Gubernur BI hari ini, Perry Warjiyo, Gubernur BI menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat.
Perkembangan ini didorong oleh permintaan domestik yang baik di konsumsi rumah tangga dan investasi. Investasi bangunan lebih tinggi dari prakiraan, ditopang oleh berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) di sejumlah daerah.
Dan juga berkembangnya properti swasta sebagai dampak positif dari insentif pemerintah. Konsumsi rumah tangga dan investasi nonbangunan tetap terjaga, meskipun perlu terus didorong untuk mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional.
Tetap baiknya permintaan domestik tecermin pada sejumlah indikator, seperti Indeks Keyakinan Konsumen, Indeks Penjualan Riil, dan PMI Manufaktur yang berada di zona optimis.
Sementara itu, ekspor barang diprakirakan belum kuat seiring penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama, khususnya untuk komoditas CPO. Demikian juga besi baja, dan batu bara, sedangkan ekspor jasa khususnya pariwisata tumbuh kuat.
Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5%.
Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial
Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan domestik.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting