
(Vibizmedia – Jakarta) Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Lana Saria, menyatakan, pemerintah mendukung industri pertambangan agar dapat menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan, dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Hal ini disampaikan dalam Indonesia Miner Conference and Exhibition 2024 di Jakarta, Selasa (4/6/2024).
Lana menambahkan, dengan kerja sama dan komitmen bersama maka dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan hijau untuk Indonesia.
Lana menegaskan, Indonesia memegang posisi strategis secara global dalam impelementasi pertambangan berkelanjutan. Dari nikel, tembaga, hingga tanah jarang, sumber daya Indonesia adalah kunci bagi teknologi masa depan. Namun, harus memastikan bahwa eksploitasi sumber daya ini tidak merusak lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Dengan berbagai inisiatif dan langkah nyata ini, Indonesia menunjukkan bahwa industri pertambangan dapat menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan, membawa manfaat ekonomi sekaligus melindungi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Saat ini industri tambang juga mulai mengintegrasikan sumber energi bersih dalam operasi mereka, termasuk tenaga surya dan angin.
Selain itu, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) juga mulai diterapkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari proses penambangan dan pengolahan.
Lana mengatakan, bahwa langkah itu penting dalam upaya menuju net zero emission atau nol emisi karbon.
Lana melanjutkan, dengan meningkatkan efisiensi energi dan memanfaatkan teknologi hijau, tidak hanya melindungi lingkungan tetapi juga meningkatkan daya saing industri pertambangan Indonesia di pasar global.
Selain itu, Indonesia juga fokus pada pengembangan mineral tanah jarang yang penting untuk berbagai teknologi hijau, seperti baterai kendaraan listrik dan turbin angin.
Lana menambahkan, permintaan global untuk mineral kritis ini terus meningkat, dan Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemasok utama.