Kerjasama Bukit Asam dan BRIN Konversi Batu Bara Jadi Bahan Baku Baterai Li-on

0
507

(Vibizmedia – Tanjung Enim) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memulai proyek percontohan konversi batu bara menjadi grafit buatan dan lembar anoda untuk bahan baku baterai Lithium-ion (Li-ion).

Proyek ini merupakan yang pertama di dunia untuk mengonversi batu bara menjadi grafit buatan dan lembar anoda, yang merupakan bahan utama pembuatan anoda dan elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi dalam baterai Li-ion.

Peluncuran perdana proyek ini dilakukan di Kawasan Industri Tanjung Enim pada 15 Juli 2024. Acara ini dihadiri oleh Direktur Portofolio & Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo; Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail, beserta jajaran Direksi PTBA; serta Direktur Pemanfaatan Riset & Inovasi pada Industri BRIN, Mulyadi Sinung Harjono.

Dalam sambutannya, Dilo Seno Widagdo menekankan bahwa seluruh perusahaan di bawah Grup MIND ID berkomitmen untuk mengoptimalkan nilai tambah sumber daya mineral dan batu bara Indonesia. Hal ini dilakukan melalui mandat untuk mengelola sumber daya dan cadangan strategis, melakukan hilirisasi, dan kepemimpinan pasar guna menjadi perusahaan kelas dunia. Dilo berharap proyek ini dapat berlanjut hingga tahap komersial, dengan dukungan dan kajian mendalam dari aspek keekonomian. Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari seluruh Grup MIND ID dalam mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik.

Arsal Ismail menambahkan bahwa pengembangan batu bara menjadi grafit buatan dan lembar anoda adalah bentuk komitmen PTBA dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk mendorong hilirisasi batu bara serta menjaga ketahanan energi nasional. Arsal juga menyatakan bahwa implementasi lembar anoda berbahan baku batu bara ini merupakan yang pertama di dunia dan dapat menjadi salah satu terobosan penting dalam hilirisasi batu bara, mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di dalam negeri.

Mulyadi Sinung Harjono berharap proyek percontohan ini dapat memperkuat posisi Indonesia dalam industri bahan baku strategis dan kerja sama dengan PTBA dapat terus berlanjut, menghasilkan penelitian yang bermanfaat.

Konversi batu bara menjadi grafit buatan dan lembar anoda dilakukan melalui beberapa tahapan, dimulai dari proses karbonisasi batu bara menjadi semikokas atau Coalite, kemudian dihaluskan menjadi serbuk dan melalui proses perendaman, pemanasan, pencucian, pengeringan, hingga menjadi grafit buatan yang merupakan bahan utama lembar anoda. Pembuatan lembar anoda dimulai dari pencampuran grafit buatan dengan bahan-bahan lain, kemudian dipanaskan, dicetak, dan dikeringkan hingga terbentuk lembar anoda.

Kebutuhan grafit buatan dan lembar anoda diperkirakan akan meningkat di masa mendatang, seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik dan berbagai industri lainnya seperti industri penyimpanan energi, elektronik, dan peralatan medis. Hilirisasi ini sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission (karbon netral) pada 2060 atau sebelumnya.