Kilang Pertamina Internasional Sukses Luncurkan 34 Inisiatif Strategis dengan Nilai Sebesar 321 Juta USD

0
497
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) solid meluncurkan 34 inisiatif stratejik dengan target nilai tambah setara 321 juta USD. (Foto: PT Kilang Pertamina Internasional (KPI))

(Vibizmedia – Jakarta) Dalam momentum HUT ke-79 Republik Indonesia, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) berupaya memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional melalui optimasi bisnis, meskipun di tengah tantangan trilemma energi yang masih berlangsung. Pada akhir Semester I 2024, KPI berhasil meluncurkan 34 inisiatif strategis dengan target nilai tambah setara 321 juta USD. Informasi ini disampaikan oleh Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, dalam acara Town Hall Meeting Kinerja Semester I 2024 yang diadakan di Jakarta.

Taufik menyatakan keyakinannya bahwa KPI mampu menjalankan inisiatif-inisiatif strategis yang berfokus pada optimasi intake dan produk, dengan tujuan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan intake dan optimasi penjualan produk. Selain itu, inisiatif lainnya mencakup optimasi operasi kilang untuk meningkatkan efektivitas produksi, serta optimasi aspek keuangan untuk menjaga stabilitas dan efisiensi pengelolaan keuangan, bersama dengan upaya strategis lainnya yang dirancang untuk meningkatkan kinerja finansial secara keseluruhan.

Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen, menambahkan bahwa KPI terus berupaya mempertahankan kinerja operasional yang optimal di Semester I 2024, meskipun menghadapi tantangan trilemma energi. Hermansyah menjelaskan bahwa selama semester ini, KPI mencatat kenaikan Yield Valuable Product sebesar 0,5%, dengan realisasi mencapai 81,8% dari target volume 81,3%. Ia menekankan pentingnya sinergi antara unit operasi kilang dan afiliasi di bawah supervisi KPI untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Hermansyah juga menjelaskan bahwa trilemma energi mencakup tiga isu utama: Ketahanan Energi (Energy Security), Ekuitas/Keterjangkauan Energi (Energy Equity/Affordability), dan Keberlanjutan (Sustainability). KPI menyadari pentingnya menjalankan bisnis secara berkelanjutan, yang telah lama diintegrasikan dalam Pilar Sustainability perusahaan.

Salah satu proyek terbesar yang dikelola KPI, “Green Refinery,” saat ini memasuki fase kedua, yang akan meningkatkan kapasitas pengolahan dari 3 KBPD menjadi 6 KBPD serta kemampuan untuk meningkatkan komponen nabati pada SAF dari 2,4% menjadi 100%. Unit di Green Refinery Kilang Cilacap ini mampu memproduksi produk rendah emisi gas rumah kaca, dengan produk utamanya adalah Green Diesel yang berbahan baku 100 persen terbarukan.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa Pertamina mendukung inovasi yang dilakukan oleh seluruh Subholding dan Anak Perusahaan untuk memperkuat kinerja positif perusahaan, serta mendukung visi perusahaan dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.