Presiden Jokowi Resmikan Smelter Tembaga dan Emas Milik Lokal di NTB

0
504
Smelter
Presiden Joko Widodo meresmikan Smelter Tembaga dan Pemurnian Logam Mulia milik PT Amman Mineral Internasional Tbk di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin, 23 September 2024. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Sebagai upaya pemerintah mempercepat hilirisasi industri tembaga Indonesia, Presiden Joko Widodo secara resmi membuka smelter tembaga dan pemurnian logam mulia milik PT Amman Mineral Internasional Tbk di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin, 23 September 2024.

Hal ini dilakukan guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam dengan mengolahnya di dalam negeri.

Untuk itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya transisi struktur ekonomi Indonesia yang selama ini bergantung pada konsumsi domestik, menuju ekonomi berbasis produksi.

“GDP ekonomi kita, 56 persennya bertumpu pada konsumsi domestik. Ini yang harus diubah. Maka, saya sangat senang bahwa hari ini, sebagai salah satu pemilik cadangan tembaga terbesar di dunia, kita memasuki babak baru dalam hilirisasi industri tembaga,” jelas Presiden dalam sambutannya.

Sebagai negara dengan cadangan tembaga yang termasuk dalam tujuh besar dunia, Indonesia kini resmi memasuki era baru dengan pengoperasian smelter milik PT Amman Mineral Internasional. Presiden menekankan bahwa Indonesia kini tak lagi mengekspor bahan mentah, melainkan mengolahnya menjadi produk siap pakai, seperti katoda tembaga, kabel, hingga foil tembaga.

“Kita ingin ke depannya, kebutuhan tembaga dunia bergantung pada Indonesia,” kata Presiden.

Smelter ini, yang dibangun dengan investasi senilai Rp21 triliun, menggunakan teknologi canggih untuk memproduksi katoda tembaga sebagai produk utama. Setiap tahunnya, smelter ini mampu memproduksi 220 ribu ton katoda tembaga, 18 ton emas, 55 ton perak, dan 850 ribu ton asam sulfat.

Presiden Jokowi juga mengapresiasi langkah berani PT Amman dalam membangun smelter ini. “Bayangkan jika kita terus mengekspor dalam bentuk konsentrat mentah, nilai tambahnya tidak kita nikmati. Keberanian PT Amman untuk mengambil inisiatif ini sangat saya apresiasi,” ujar Presiden.

Pengoperasian smelter ini diharapkan tidak hanya meningkatkan nilai tambah dari komoditas tembaga, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, khususnya dalam pembukaan lapangan kerja. Selain itu, diharapkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya Kabupaten Sumbawa Barat, akan meningkat secara signifikan.

“Manfaat terbesar tentu akan dirasakan oleh masyarakat NTB dan seluruh rakyat Indonesia,” jelas Presiden.