INTI Group Menargetkan 500 Lokasi Pemantauan Frekuensi Radio pada 2029 dalam Mega Proyek Kominfo

0
540
INTI Group mengerjakan proyek besar Kominfo, targetkan pemantauan frekuensi radio di 500 lokasi di seluruh Indonesia pada tahun 2029. (Foto: PT INTI)

(Vibizmedia – Jakarta) PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), atau PT INTI (Persero), bersama anak perusahaannya PT INTI Konten Indonesia (PT INTENS), saat ini tengah mengerjakan proyek besar. Proyek tersebut adalah Mega Proyek Kominfo untuk membangun Stasiun Monitoring Frekuensi Radio Transportable yang dimiliki oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (INTI) meluncurkan proyek penerapan sistem pemantauan penggunaan dan okupansi frekuensi radio bernama INTI MONFR400, yang ditargetkan mencakup 500 lokasi di seluruh Indonesia hingga 2029. Untuk mempercepat penerapannya, INTI Group bekerja sama dengan PT Rohde Schwarz Indonesia sebagai mitra global.

Proyek ini mendapat apresiasi dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, dalam acara P3DN Tahap VIII. Direktur PT INTI, Rizqi Ayunda Pratama, menyatakan bahwa proyek ini merupakan langkah penting untuk memperkuat infrastruktur telekomunikasi nasional dengan memanfaatkan produk ber-TKDN tinggi, yang sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

Pada tahap awal, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memesan delapan unit Sistem Monitoring Frekuensi Radio (SMFR) Portable, termasuk tiga unit Argus Software, melalui e-Katalog pada 25 September 2024. Produk tersebut akan digunakan untuk membangun stasiun monitoring transportable di Denpasar, Aceh, dan Palu.

Rizqi menambahkan bahwa proyek ini menjadi langkah awal untuk melibatkan INTI Group dalam rantai pasok nasional dan mendukung target Kominfo dalam memonitor 500 area di Indonesia. INTI MONFR400 dirancang untuk memantau dan menganalisis transmisi radio serta memastikan penggunaan frekuensi radio secara efisien dan aman, dengan beberapa fitur unggulan seperti kemampuan pemantauan real-time dan memenuhi standar ITU.

Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria, menyatakan bahwa Indonesia harus melindungi industri dalam negeri dengan kebijakan yang mendorong pemanfaatan produk lokal, agar tidak kalah bersaing dengan produk asing. Ia menegaskan bahwa pengadaan produk dalam negeri yang mendapat kesempatan diuji di pasar nasional akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas produk lokal.

Pejabat dari Kominfo, Eko Riyanto Sutomo, juga menyampaikan bahwa kebutuhan infrastruktur yang sebelumnya mengandalkan produk impor kini dapat dipenuhi oleh perusahaan nasional seperti PT INTI. Ia menyebut hal ini sebagai langkah maju dalam mendukung tugas Kominfo untuk meningkatkan kemandirian industri dalam negeri. Proyek yang akan selesai pada Desember 2024 ini diharapkan berlanjut hingga 2029 sebagai bagian dari dukungan terhadap penggunaan produk dalam negeri.