(Vibizmedia – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini. Kamis (12/12) pukul 9.05 WIB, IHSG turun 0,33% ke 7.440. IHSG masih bertahan di level psikologis 7.400.
IHSG cenderung melemah, meski bursa global terpantau cerah setelah dirilisnya data inflasi Amerika Serikat (AS) periode November 2024.
Berdasarkan pengamatan, ada tujuh indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor keuangan ambruk 0,56%, sektor transportasi dan logistik tergerus 0,47%, sektor kesehatan turun 0,36%. Lalu sektor infrastruktur turun 0,09%, sektor barang konsumsi primer melemah 0,11%.
Selanjutnya, sektor perindustrian turun 0,03% dan sektor teknologi melemah 0,01%.
Sedangkan empat sektor masih mampu menguat. Sektor energi melaju 0,47%, sektor barang baku naik 0,33%. Lalu, sektor properti dan real estat naik 0,17% dan sektor barang konsumsi nonprimer naik 0,07%.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 799 miliar. Dengan volume transaksi mencapai 1 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 84.450 kali.
Pergerakan pasar saham RI pada perdagangan hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen dari AS. Yakni rilis data inflasi konsumen periode November 2024 yang sudah sesuai dengan ekspektasi pasar.
Namun, tampaknya pasar di dalam negeri mulai melakukan aksi profit taking setelah beberapa hari terakhir IHSG menguat.
Semalam waktu Indonesia, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu tumbuh 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy). Meningkat dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 2,6%.
Sedangkan secara bulanan (month-to-month/mtm), IHK AS pada November lalu tumbuh 0,3%, dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 0,2%.
Data IHK AS pada bulan lalu, baik secara tahunan dan bulanan sudah sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya.
Konsensus pasar Trading Economics sebelumnya memperkirakan IHK AS pada November tumbuh 2,7% (yoy) dan 0,3% (mtm). Adapun inflasi inti, tidak termasuk biaya pangan dan energi tumbuh 3,3% (yoy) pada November lalu.
Angka ini masih sama dengan periode Oktober lalu yang juga tumbuh 3,3% dan juga sudah sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya.
Sedangkan IHK inti bulanan tumbuh 0,3% (mtm) pada November 2024, sama seperti pada Oktober 2024 yang juga tumbuh 0,3%. Dan angka IHK inti bulanan juga sudah sesuai dengan ekspektasi pasar.
Dengan tumbuhnya inflasi sesuai prediksi, maka pasar berharap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menurunkan suku bunga acuan pinjaman jangka pendeknya sebesar seperempat poin persentase saat pertemuan terakhirnya di tahun ini yakni pada 18 Desember.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting