BMKG Tinjau Kesiapan Alat Pemantau Cuaca di Jawa Timur Deteksi Cuaca Ekstrem

0
393
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melakukan inspeksi ke beberapa alat pemantau cuaca milik BMKG di wilayah Surabaya, Jawa Timur. (Foto : BMKG)

(Vibizmedia – Surabaya) Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, melakukan inspeksi terhadap sejumlah alat pemantau cuaca di Surabaya, Jawa Timur, untuk memastikan kesiapan perangkat dalam mendeteksi potensi cuaca ekstrem. Inspeksi tersebut mencakup pengecekan terhadap Automatic Weather Observing System (AWOS), Low Level Windshear Alert System (LLWAS), dan Marine Automatic Weather Station (MAWS).

Dwikorita menjelaskan bahwa AWOS, yang merupakan alat utama dalam memantau kondisi cuaca untuk keselamatan penerbangan, khususnya saat pesawat lepas landas dan mendarat, mampu mendeteksi berbagai parameter cuaca secara real-time. Data dari AWOS, seperti kecepatan angin, tekanan udara, dan jarak pandang, dikirim ke observer BMKG setiap 30 menit untuk diteruskan kepada Air Traffic Control (ATC) sebagai bahan pertimbangan kelayakan kondisi cuaca di Bandara Juanda.

Selain itu, ia juga memeriksa LLWAS, yang berfungsi mendeteksi potensi geser angin atau windshear yang dapat membahayakan penerbangan. Dengan sensor yang dipasang di sekitar Bandara Juanda, LLWAS memantau kecepatan dan arah angin untuk mengidentifikasi potensi turbulensi berbahaya. Jika terdeteksi ancaman windshear, sistem akan memberikan peringatan kepada ATC dan pilot untuk melakukan langkah mitigasi, seperti menunda pendaratan atau mengalihkan penerbangan.

Dwikorita juga meninjau MAWS di Pelabuhan Tanjung Perak, yang digunakan untuk memantau cuaca maritim, termasuk suhu udara, curah hujan, arah angin, dan tinggi gelombang. Data ini dianggap penting untuk keselamatan pelayaran dan operasional pelabuhan, khususnya dalam mengantisipasi cuaca ekstrem, gelombang tinggi, dan pasang surut.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak, Daryatno, menambahkan bahwa MAWS mendukung kegiatan bongkar muat peti kemas serta keselamatan angkutan barang dan penumpang. Dwikorita menegaskan bahwa langkah ini merupakan upaya BMKG untuk menjaga keselamatan masyarakat, khususnya dari ancaman cuaca ekstrem, dan berharap tugas tersebut dapat dijalankan secara cermat, cepat, dan akurat.