(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, melakukan peninjauan terhadap dua proyek bendungan yang tengah dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk., yaitu Bendungan Jragung dan Bendungan Jlantah di Jawa Tengah. Kunjungan tersebut didampingi oleh Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto.
Dalam kunjungan ke lokasi pertama, Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Dody memastikan bahwa bendungan tersebut sudah siap digunakan untuk mengaliri air ke Daerah Irigasi (DI) dan sekitarnya. Ia menyebut bahwa bendungan ini diharapkan dapat menyuplai air irigasi yang memungkinkan peningkatan intensitas panen menjadi tiga kali dalam setahun. Selain itu, Kementerian PU juga akan menyiapkan Daerah Irigasi baru yang bersumber dari bendungan tersebut, sehingga proses pencetakan sawah dapat dimulai setelah impounding selesai pada awal 2026.
Dhetik menambahkan bahwa progres pembangunan Bendungan Jragung telah mencapai lebih dari 80 persen. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 90 juta meter kubik dengan luas genangan 451 hektare, yang mampu menyuplai air irigasi untuk area seluas 4.528 hektare di Kabupaten Demak dan Grobogan. Selain itu, bendungan ini juga dapat menyediakan air baku sebesar 1 meter kubik per detik untuk Semarang, Demak, dan Grobogan, mereduksi banjir hingga 45 persen, serta memiliki potensi untuk menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) dengan kapasitas 1.400 kilowatt. Dhetik juga menyebut bahwa Bendungan Jragung dapat dikembangkan menjadi objek pariwisata atau agrowisata, melibatkan pelaku UMKM lokal.
Saat mengunjungi Bendungan Jlantah, Dody memastikan proyek tersebut siap untuk digunakan dan meninjau persiapan sebelum diresmikan oleh Presiden atau Wakil Presiden. Dhetik menjelaskan bahwa Bendungan Jlantah dirancang untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah Karanganyar, yang sebelumnya bergantung pada tadah hujan. Dengan saluran irigasi baru, panen dapat dilakukan hingga tiga kali setahun, sehingga tidak lagi bergantung pada musim.
Selain itu, keberadaan Bendungan Jlantah diperkirakan mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 172 persen menjadi 272 persen pada lahan seluas 806 hektare, serta mendukung suplai air baku sebesar 150 liter per detik untuk beberapa kecamatan di Karanganyar. Bendungan yang memiliki tinggi 70 meter dan panjang 404 meter ini juga berpotensi mereduksi banjir di Desa Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, hingga 87 hektare, dan mendukung ketahanan energi dengan kapasitas PLMTH sebesar 0,625 megawatt.