
(Vibizmedia – Jakarta) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah bertujuan memastikan anak-anak memperoleh asupan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang mereka, sekaligus memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mempersiapkan generasi berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.
Arifah menyatakan bahwa pemberian makanan bergizi kepada anak-anak tidak hanya berfokus pada kesehatan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan memanfaatkan bahan makanan dari pedagang setempat. Hal ini melibatkan petani, peternak, dan nelayan lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan di sekolah-sekolah.
Hasil penelitian yang dilakukan Kemen PPPA bersama Wahana Visi Indonesia pada 2023–2024 terhadap 6.909 anak di 34 provinsi mengungkapkan tantangan besar dalam pemenuhan gizi di Indonesia. Sebanyak 44 persen anak tidak makan malam karena kekurangan makanan, 32 persen tidak sarapan sebelum sekolah, dan 18 persen pernah merasa lapar karena kehabisan makanan di rumah. Data ini memperkuat urgensi pelaksanaan program MBG.
Arifah juga menyebut bahwa program ini merupakan langkah terobosan yang diinisiasi Presiden Prabowo untuk mengatasi masalah kelaparan sekaligus sebagai investasi dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia. Menurutnya, keberlanjutan program MBG sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak agar mereka tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan kompetitif di masa depan.
Saat ini, sebanyak 18 sekolah di Kabupaten Karangasem telah menerima manfaat dari program MBG, dengan rencana perluasan cakupan secara bertahap. Evaluasi akan terus dilakukan untuk memastikan keberhasilan program sehingga lebih banyak sekolah dapat merasakan manfaatnya demi meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.








