Siap Jadi Pusat Data Regional, Indonesia akan Fokus pada AI dan Ekonomi Digital

0
821
Foto: Humas Ekon

(Vibizmedia – Jakarta) Pemerintah terus mendorong percepatan penguatan ekonomi digital Indonesia agar mampu bersaing di tingkat regional dan global. Upaya ini dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam pembangunan infrastruktur digital, pengoptimalan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, serta peningkatan keamanan digital.

Selain itu, pemerintah juga menginisiasi ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital Indonesia di kancah regional. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Alibaba Cloud Developer Summit 2025 di Jakarta pada Selasa, 21 Januari 2025.

Menurut Menko Airlangga, Indonesia memanfaatkan AI untuk mendukung berbagai sektor, seperti manufaktur Industri 4.0, kesehatan, blockchain, machine-to-machine learning, dan berbagai inovasi produktif lainnya. Langkah ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, sesuai arahan Presiden Prabowo. Menurutnya, lompatan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi hanya dapat dicapai melalui digitalisasi, AI, dan peningkatan produktivitas berbasis ekonomi digital.

Secara global, AI diproyeksikan akan berkontribusi sebesar USD15,7 triliun terhadap ekonomi pada 2030, dengan rincian USD6,6 triliun dari peningkatan produktivitas dan USD9,1 triliun dari konsumsi. Indonesia, sebagai negara yang mengandalkan konsumsi sebagai pilar utama ekonomi, menjadikan AI sebagai katalisator utama ketahanan ekonomi nasional.

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya pengembangan pusat data yang didukung oleh infrastruktur semikonduktor. Indonesia telah menjadi negara pertama yang berhasil menyelesaikan penilaian kesiapan AI menggunakan Readiness Assessment Methodology UNESCO, sekaligus menetapkan langkah sebagai pelopor regional dalam penerapan AI. Pusat data regional yang kuat tengah dikembangkan, termasuk di kawasan ekonomi khusus di Jawa Barat dan Batam, dengan fokus pada penggunaan energi ramah lingkungan.

Pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencetak talenta digital baru. Targetnya, sekitar 500.000 generasi muda yang melek digital, termasuk ahli di bidang AI, akan lahir setiap tahun. Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengapresiasi peran Alibaba yang turut mendukung pengembangan talenta digital melalui pelatihan dan kegiatan tahunan Alibaba Cloud, yang memperkuat kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

Indonesia juga tengah mengembangkan sertifikasi kebijakan AI dan menjalankan proyek percontohan TechX hasil kerja sama dengan Singapura untuk menciptakan peluang bagi profesional muda. Menko Airlangga menyatakan bahwa Indonesia dan Singapura memiliki ambisi bersama untuk mengembangkan pusat digital, termasuk AI, di Asia Tenggara.

Selain itu, Menko Airlangga menegaskan bahwa keamanan digital menjadi komponen esensial dalam pengembangan ekonomi digital. Menurutnya, ekonomi digital tidak dapat berjalan tanpa kehadiran keamanan digital yang kuat.