Presiden Resmikan Enam PLTS di Wilayah 3T untuk Dorong Energi Terbarukan dan Kurangi Ketergantungan BBM

0
561
Presiden Resmikan 6 PLTS di Wilayah 3T, Dorong Energi Bersih dan Kurangi Penggunaan BBM. (Foto: PLN)

(Vibizmedia – Nasioal) Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan enam Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang berlokasi di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Peresmian ini menjadi bagian dari 37 proyek ketenagalistrikan yang tersebar di 18 provinsi. Acara tersebut berlangsung di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, pada Senin (20/1).

Hadirnya PLTS ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) sekaligus meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya swasembada energi agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor energi. Ia juga menyoroti pentingnya sektor kelistrikan dalam mendukung transformasi ekonomi dan industrialisasi di Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melaporkan bahwa dari 37 proyek yang diresmikan, 26 di antaranya adalah proyek pembangkit listrik dengan kapasitas total 3.222,75 Megawatt (MW). Sebagian besar kapasitas tersebut, yakni 89%, berasal dari energi bersih seperti gas dan energi baru terbarukan (EBT). Ia juga menyampaikan bahwa peresmian ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan transisi energi dari fosil ke EBT, sesuai dengan arahan Presiden.

Selain pembangkit listrik, proyek ketenagalistrikan lainnya mencakup pembangunan jaringan transmisi listrik sepanjang 739,71 kilometer sirkuit (kms) dan gardu induk dengan kapasitas 1.740 Megavolt Ampere (MVA). Infrastruktur ini bertujuan untuk mendukung penyaluran listrik secara optimal ke berbagai wilayah.

Khusus untuk enam PLTS di wilayah 3T, proyek ini meliputi lima lokasi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dan satu lokasi di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. PLTS di Sumenep memiliki total kapasitas yang mampu mengurangi penggunaan BBM genset hingga 6.078 liter per tahun, melistriki 597 rumah, dan menghasilkan energi sebesar 22 ribu kilowatt hour (kWh). Sementara itu, PLTS Tanamalala di Sulawesi Selatan menghasilkan energi sebesar 197 ribu kWh, melistriki 185 rumah, dan mengurangi konsumsi BBM hingga 29 ribu liter per tahun.

Pembangunan infrastruktur kelistrikan lainnya juga dilakukan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, untuk mendukung Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk berkapasitas 40 MW. Infrastruktur ini menggantikan pembangkit diesel sewa dengan kapasitas serupa, yang berpotensi menghemat BBM hingga 500 ribu liter per tahun.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa PLN terus berkomitmen untuk memastikan pemerataan akses listrik di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah 3T. Hal ini sejalan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, serta mendukung sila kelima Pancasila.