Pertamina Wujudkan 159 Desa Energi Berdikari untuk Swasembada Energi dan Pangan

0
330
Foto: Pertamina

(Vibizmedia – Jakarta) PT Pertamina (Persero) terus berperan dalam mendukung swasembada energi dan pangan berbasis desa melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB). Hingga tahun 2024, perusahaan tersebut telah membangun 159 DEB di berbagai wilayah Indonesia, memberikan manfaat bagi 35.746 Kepala Keluarga.

Program ini diklaim mampu menghasilkan energi bersih sebesar 733.559 Watt peak (Wp) per tahun serta produksi biogas dan metana sebesar 846.180 metrik ton per tahun. Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, inisiatif ini sepenuhnya mengoptimalkan sumber energi terbarukan yang tersedia di pedesaan, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi emisi dan mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060.

Fadjar menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan untuk mendukung swasembada energi nasional. Program DEB disebut sebagai langkah strategis dalam memperkenalkan energi bersih yang berkelanjutan kepada masyarakat desa. Program ini memanfaatkan berbagai sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, mikrohidro, dan biogas, serta telah berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon hingga 729 ribu ton CO₂ per tahun.

Selain manfaat lingkungan, program ini juga berdampak pada ketahanan pangan desa dengan meningkatkan produksi padi hingga 15.762 ton per tahun dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan, tercatat meningkatkan perekonomian desa hingga Rp3,6 miliar per tahun. Implementasi program ini dilakukan oleh seluruh Subholding dan Anak Usaha Pertamina dengan jangkauan dari Aceh hingga Papua.

Salah satu lokasi program DEB berada di Kampung Legok Pulus, Desa Sukakarya, Kabupaten Garut, yang dijalankan bersama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk melalui PGE Area Kamojang. Desa ini telah dilengkapi dengan instalasi panel surya berkapasitas 8,72 kWp dan baterai berkapasitas 10 kWh, sehingga memungkinkan penghematan biaya energi hingga Rp18 juta per tahun serta pengurangan emisi karbon sebesar 11,4 ton CO₂ per tahun.

Manfaat program ini dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekarsari. Infrastruktur energi terbarukan tersebut mendukung pengoperasian Water Pump untuk Green Watering kebun kol, tomat, dan cabai, serta membantu operasional alat ultrafiltrasi air bersih yang digunakan untuk kebutuhan air minum dan irigasi. Program DEB di desa ini diharapkan menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis energi terbarukan yang dapat diterapkan di berbagai wilayah lain di Indonesia.