(Vibizmedia – Nasional) Holding Perkebunan Nusantara (Persero) melalui anak usahanya, PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo, berhasil melakukan pengapalan perdana 10.000 ton crude palm oil (CPO) bersertifikasi Segregation Roundtable on Sustainable Palm Oil (SG RSPO). Pengiriman CPO berkualitas tinggi ini dilakukan melalui Pelabuhan Pelindo Dumai di Provinsi Riau, sebagai bagian dari kerja sama dengan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Inacom.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyampaikan bahwa pengapalan ini berpotensi memberikan kontribusi terhadap devisa negara hingga 9 juta dolar AS. Ia menjelaskan bahwa CPO yang dikirim berasal dari produksi di PTPN IV Regional III, yang sebelumnya telah memperoleh sertifikasi RSPO model Identity Preserved.
Pada awal 2025, wilayah operasional Regional III PTPN IV PalmCo di Riau berhasil mendapatkan sertifikasi RSPO model Identity Preserved Segregation. Sertifikasi ini memungkinkan perusahaan menawarkan produk CPO bernilai premium di pasar global. CPO bersertifikat tersebut diproduksi oleh pabrik kelapa sawit Sei Rokan dan Tandun, yang beroperasi di bawah manajemen PTPN IV di Riau.
Jatmiko menegaskan bahwa sertifikasi internasional ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga keberlanjutan dan keterlacakan rantai pasok produksi, baik dari proses on-farm hingga off-farm. Dengan sertifikasi ini, PTPN IV PalmCo berpotensi memperoleh nilai tambah berupa premium price hingga 40 dolar AS per metrik ton. Selain memberikan keunggulan kompetitif di pasar global, sertifikasi ini juga mendukung penerapan praktik perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Direktur Pemasaran dan Komersial PTPN IV PalmCo, Ryanto Wisnuardy, menyampaikan bahwa perusahaan menargetkan produksi dan pengapalan 120 ribu metrik ton minyak sawit mentah bersertifikat RSPO SG pada tahun 2025. Target tersebut setara dengan 4,6 persen dari total produksi tahunan perusahaan yang mencapai 2,58 juta metrik ton. Melalui sertifikasi ini, PTPN IV PalmCo berharap dapat memperoleh tambahan nilai premium sebesar 3,6 juta dolar AS.
Ia juga mengapresiasi pencapaian PTPN IV Regional III sebagai unit pertama yang berhasil memperoleh sertifikasi dan melakukan pengapalan CPO RSPO SG. Menurutnya, pencapaian ini menjadi tonggak penting bagi PTPN dalam meningkatkan daya saing di pasar global. Namun, ia juga mendorong agar inovasi terus dilakukan, termasuk memenuhi standar food grade untuk meningkatkan nilai tambah lebih lanjut.
Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada KPBN Inacom yang telah menyiapkan tangki khusus untuk menyimpan CPO bersertifikasi RSPO SG guna memastikan produk tetap murni dan terpisah dari jenis lainnya.
Sementara itu, Region Head PTPN IV Regional III, Ahmad Gusmar Harahap, menargetkan produksi 60.000 metrik ton CPO bersertifikasi RSPO model IP SG sepanjang tahun 2025. Dengan adanya sertifikasi ini, diharapkan tidak hanya memberikan nilai tambah bagi perusahaan tetapi juga memperkuat kontribusi terhadap pengembangan industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
Pengapalan perdana ini ditandai dengan pelepasan kapal tanker Cherry Tonda yang akan berlabuh di Italia, Eropa.









