Peluncuran Danantara, Upaya Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

0
293
PT Brantas Abipraya (Persero) berkomitmen meningkatkan kinerjanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lewat Danantara. (Foto: Brantas Abipraya)

(Vibizmedia –  Jakarta) Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada 24 Februari. Inisiatif ini bertujuan untuk mengonsolidasikan kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sebagai bagian dari ekosistem tersebut, PT Brantas Abipraya (Persero) menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan kinerja guna mendorong pertumbuhan ekonomi melalui Danantara. Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Dian Sovana, menjelaskan bahwa nama Danantara berasal dari gabungan tiga kata, yaitu Daya Anagata Nusantara, yang berarti “Kekuatan Masa Depan Indonesia.”

Menurutnya, Danantara akan menjadi katalis utama dalam mewujudkan masa depan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Brantas Abipraya juga berkomitmen untuk berperan aktif dalam pembangunan infrastruktur nasional, terutama yang mendukung investasi Danantara di sektor energi hijau dengan kapasitas 60-70 gigawatt.

Dian menambahkan bahwa keterlibatan Brantas Abipraya diharapkan dapat mendorong investasi berkelanjutan dalam pengelolaan aset negara serta membuka peluang kerja sama strategis di tingkat internasional. Ia juga menyoroti berbagai dampak positif dari pembentukan Danantara, seperti peningkatan efisiensi dan responsivitas pengambilan keputusan di BUMN, penguatan kemandirian keuangan, serta sinergi yang lebih erat antar-BUMN.

Sejalan dengan visi Presiden Prabowo, Danantara dibentuk untuk memastikan kemandirian ekonomi Indonesia dan memperkuat posisi negara di kancah global. Prinsip ini sesuai dengan cita-cita yang pernah disampaikan Presiden Soekarno, yang menekankan pentingnya bangsa untuk berani menentukan nasibnya sendiri.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa langkah strategis ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan mengonsolidasikan sumber daya strategis dan memanfaatkan aset BUMN secara maksimal, Danantara diharapkan dapat menjadi pendorong utama industrialisasi berbasis nilai tambah.

Langkah ini juga bertujuan agar kekayaan alam Indonesia tidak hanya diekspor dalam bentuk mentah, tetapi dapat diolah lebih lanjut untuk memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Selain itu, dengan meningkatnya jumlah penduduk, ketahanan pangan menjadi prioritas utama. Berbagai upaya, seperti swasembada beras dan gula serta produksi biofuel, telah mulai dilakukan untuk memastikan keberlanjutan sektor pangan nasional.

Brantas Abipraya turut memperkuat perannya dalam pembangunan nasional melalui berbagai proyek bendungan dan irigasi. Danantara diharapkan tidak sekadar menjadi entitas bisnis, tetapi juga pilar utama dalam membangun ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.

Dian menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa kontribusi Brantas Abipraya dalam mendukung Danantara diharapkan dapat mempercepat transformasi ekonomi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045, di mana negara ini menjadi kekuatan ekonomi global yang mandiri, berdaulat, dan dihormati di dunia internasional.