APBN 2025 Instrumen Utama Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Stabilitas Nasional

0
187
APBN 2025 Instrumen Utama Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Stabilitas Nasional
Sumber: Kemenkeu

 

(Vibizmedia – Economy & Business) – Pemerintah terus memastikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap menjadi instrumen utama. Terutama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabilitas nasional.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan bahwa APBN 2025 akan difokuskan pada efisiensi belanja. Serta peningkatan daya dorong terhadap sektor riil, demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 pada Rabu (26/2), Wamenkeu Suahasil menekankan pentingnya fleksibilitas APBN di tengah ketidakpastian global. “Tugas paling pertama adalah me-manage global uncertainty.

Ini harus kita buat supaya instrumen-instrumen di dalam negeri kita, kegiatan aktivitas ekonomi kita di dalam negeri bisa cukup agile. Dan bisa cukup responsif terhadap uncertainty di tingkat global,” ujarnya.

Salah satu fokus utama dalam APBN 2025 adalah efisiensi belanja negara. Pemerintah melakukan review mendalam terhadap pos anggaran untuk memastikan pengalokasian yang lebih tepat sasaran.

Meskipun dilakukan efisiensi, ia menegaskan bahwa belanja pegawai, bantuan sosial, serta pelayanan publik tetap menjadi prioritas utama.

“Belanja pegawai tidak ada yang dikurangi. Ini paling utama karena belanja pegawai ini adalah alat untuk birokrasi itu,” tambahnya.

Selain efisiensi, APBN 2025 juga diarahkan untuk memperkuat sektor riil melalui berbagai program strategis. Salah satunya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia. Namun sekaligus mendorong penggunaan bahan baku lokal dan menciptakan lapangan kerja.

“Kita akan mendorong pelaksanaan MBG supaya lebih cepat karena kita tahu bahwa ini menggunakan input lokal, menggunakan tenaga kerja lokal. Dan kemudian baik untuk anak-anak kita di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Di sektor perumahan, pemerintah juga berkomitmen mempercepat pembangunan perumahan rakyat dengan meningkatkan kemitraan antara APBN dan sektor swasta. Menurut Wamenkeu Suahasil, sektor ini memiliki multiplier effect yang besar karena menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan. Serta menggerakkan berbagai industri terkait.

“Sektor perumahan ini sangat unik karena multiplier domestic-nya sangat tinggi. Dia pakai barang input domestik, dia memakai tenaga kerja domestik. Dan selanjutnya, bisa menyerap tenaga kerja, menghidupkan berbagai macam industri perumahan,” katanya.

Dengan pendekatan kebijakan fiskal yang lebih fleksibel, akuntabel, dan efisien. APBN 2025 diyakini akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“APBN itu kira-kira 15% dari total Produk Domestik Bruto kita. Maka kita perlu benar-benar memilih 15% belanja yang sangat krusial untuk bisa menciptakan 85% ekonomi Indonesia lainnya,” pungkas Wamenkeu Suahasil.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting