IKM Komponen Otomotif Siap Go Digital Lewat Dukungan Kemenperin dan JICA

0
223

(Vibizmedia – Jakarta) Industri otomotif terus memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, didukung oleh peran penting industri kecil dan menengah (IKM) komponen yang menjadi bagian vital dari rantai pasok sektor ini.

Menurut laporan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada tahun 2024, total penjualan kendaraan roda empat atau lebih mencapai 865.723 unit, sedangkan penjualan kendaraan roda dua mencatatkan angka 6.333.310 unit di dalam negeri.

Namun, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, mengungkapkan bahwa IKM komponen otomotif kini menghadapi tantangan berat akibat situasi ekonomi global yang kompleks. Kondisi ini menuntut para pelaku IKM untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas melalui penguatan teknologi dan digitalisasi.

“IKM komponen otomotif harus memenuhi persyaratan QCD (Quality, Cost, Delivery). Karena itu, diperlukan kerja sama dan kolaborasi agar pembinaan terhadap IKM berjalan sinergis, efektif, dan berkelanjutan,” ujar Reni dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (24/4).

Sebagai upaya nyata, Kementerian Perindustrian menjalin kolaborasi dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui program Automotive Industry Development yang diluncurkan pada 25 Februari 2025. Program ini dilanjutkan dengan fasilitasi matchmaking antara IKM komponen otomotif dan startup teknologi Indonesia melalui platform Startup for Industry.

Selama periode 25 Februari hingga 28 Maret 2025, IKM berkesempatan menemukan solusi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan mereka melalui proses matchmaking secara daring.

Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut, Dini Hanggandari, menyampaikan bahwa program ini bertujuan mendorong digitalisasi dan otomatisasi untuk meningkatkan produktivitas IKM.

“Proses matchmaking menghasilkan delapan pasangan antara delapan IKM komponen otomotif dengan enam startup teknologi terpilih,” jelas Dini dalam acara penandatanganan kontrak kerja sama dengan JICA dan startup teknologi pada Selasa (22/4) di Jakarta.

Pasangan tersebut antara lain:

  • PT Armeta Kreasi Mandiri dengan PT Trimitra Nusantara Sakti
  • PT Eran Plastindo Utama dengan Ragdalion Technology
  • PT Arkha Industries Indonesia dan PT Laksana Tekhnik Makmur dengan PT Sopwer Teknologi Indonesia
  • PT FNF Metalindo Utama dengan Ragdalion Technology
  • PT Itori Kreasindo Perkasa dengan PT Stechoq Robotika Indonesia
  • PT Sebastian Jaya Metal dengan PT Takodam Ciptamandiri Nusantara
  • PT Sugi Jaya Utama dengan PT MyEco Teknologi Nusantara

Setiap startup yang terpilih akan mengimplementasikan solusi teknologinya di perusahaan IKM, dengan total anggaran sebesar Rp1,2 miliar yang dibiayai oleh JICA.

Dini menambahkan apresiasinya terhadap kolaborasi ini yang tidak hanya memperkenalkan teknologi kepada IKM, tetapi juga memberdayakan startup binaan Kemenperin sebagai penyedia solusi inovatif.

“Semoga para startup dapat memberikan solusi terbaik dan IKM komponen otomotif dapat melanjutkan proses digitalisasi di perusahaan mereka,” ujarnya.

Senior Representative of JICA Indonesia Office, Sato Akira, mengungkapkan bahwa lebih dari 20 proposal telah diterima dalam program ini, menunjukkan minat yang tinggi dari industri. Survei juga menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan ingin kembali berpartisipasi jika program matchmaking daring ini dilanjutkan.

Sato berharap proyek implementasi yang berlangsung dari April hingga Juli 2025 dapat mendorong digitalisasi dan meningkatkan daya saing IKM, serta menginspirasi lebih banyak perusahaan untuk memanfaatkan platform Startup for Industry.